TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD mengatakan pemerintah tengah dihadapkan pada masalah dilematis dalam menyelesaikan konflik Papua. Dilema itu adalah antara mengembangkan demokrasi dan menjaga integrasi.
"Itu dilema. Mari kita dukung dan kawal bersama," kata Mahfud seusai pertemuannya dengan mantan Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno di Wisma Kementerian Pertahanan, Jakarta pada Kamis sore, 3 Oktober 2019.
Mahfud menjelaskan, dua hal itu adalah tantangan yang akan selalu hidup di negara demokrasi. Mantan Ketua MK itu mengatakan, aspek demokrasi bersifat ingin membebaskan. "Sehingga kadang ada unsur anarkis."
Sedangkan, aspek integrasi justru bersifat ingin menyatukan, sehingga memunculkan unsur-unsur pemaksaan. "Try Sutrisno berharap keduanya seimbang, agar demokrasi terjaga, integrasi terjaga," ujar Mahfud.
Meminjam istilah Kapolri Jenderal Tito Karnavian, tantangan saat ini adalah melindungi HAM sekaligus menjaga keamanan yang mesti sama-sama dijaga.
"Itu tantangan. Sehingga pendekatan Papua dalam jangka waktu dekat adalah menyelesaikan konflik horizontal, bahwa Papua dan non-Papua semua sebangsa, setanah air," katanya.