TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kerja bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi merupakan hal yang menantang. Alasannya banyak arahan dan perintah dari Jokowi yang harus dijalankan demi kepentingan masyarakat banyak.
"Di kabinet Presiden Pak Jokowi itu satu yang menantang," katanya usai mengikuti rapat kabinet paripurna terakhir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2019.
Menurut Budi, selama memimpin pemerintahan arahan Jokowi kepada para pembantunya jelas. Imbasnya ia bersemangat untuk menjalaninya.
"Satu persatu kami bahas, kami perdebatkan tentang apa yang kami lakukan dan saya sangat bersemangat dan berterima kasih kepada Presiden yang memberikan kepercayaan pada tim kami untuk melaksanakan itu," tuturnya.
Namun di satu sisi ada duka yang harus Budi terima selama tiga tahun bergabung di Kabinet Kerja. Dukanya adalah energinya banyak yang terkuras.
"Kami harus all out macam kemarin saya tiga hari harus kelima titik bandara karena di tahun 2020 presiden ingin anggaran yang kami lakukan itu memang harus pada porsi yang bener. Jadi saya harus ketemu bupatinya apakah mereka sudah bener dan siap," tuturnya.
Meski begitu Budi menyatakan hal tersebut adalah duka yang menyenangkan. "Saya pikir ini yang baik, lah," kata dia.
Budi tidak sejak awal menjadi menteri Jokowi. Ia baru masuk pada 27 Juli 2016 menggantikan menteri perhubungan sebelumnya, Ignasius Jonan.
Dalam rapat kabinet paripurna terakhir ini Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh menteri atas kinerja mereka selama ini. "Saya ucapkan terima kasih kepada semua menteri, semua kepala lembaga, atas kerja kerasnya lima tahun ini membantu saya dan Pak Jusuf Kalla dalam menjalankan visi dan program prioritas kita bersama," ucapnya.
Usai menggelar rapat, Jokowi bersama Jusuf Kalla dan para menteri yang hadir menyempatkan untuk berfoto bersama.
AHMAD FAIZ
