TEMPO.CO, Jakarta -Polisi akhirnya mengambil alih Perempatan Slipi, Jakarta Barat, yang sempat dipenuhi oleh massa aksi demonstrasi yang berujung rusuh, Senin malam, 30 September 2019. Menggunakan gas air mata dan penyisiran langsung, pihak kepolisian membubarkan massa yang sempat membuat rusuh.
Dari pantauan Tempo, hingga sekitar pukul 20.00 WIB, massa yang rusuh masih memberi perlawanan dengan menembaki barikade penjaga dengan kembang api. Mereka juga sempat mengambil seng pembatas jalan untuk perbaikan, untuk digunakan sebagai tameng.
Massa juga sempat membakar pos polisi di bawah flyover Slipi, yang pekan lalu juga dibakar masaa. "Bakar saja, bakar!!" ujar salah satu pendemo.
Polisi sesekali memberi tembakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan, dari arah dekat Gedung DPR RI. Namun pada pukul 20.30 WIB, aparat keamanan akhirnya mampu menembus kerumunan massa.
Aparat awalnya nampak mendekat dengan menembakkan gas air mata dari arah atas flyover Slipi. Massa yang kaget dengan arah tembakan dari atas langsung buyar. Beberapa di antaranya berlarian ke pinggir untuk menghindari gas. Saat itu pula barikade polisi masuk dan menangkapi perusuh.
Situasi ricuh sempat terjadi saat penangkapan. Aparat nampak menangkapi massa yang tengah buyar karena gas. Beberapa yang ditangkap nampak mengelak saat mencoba ditangkap. "Bukan saya Pak. Saga gak ikut," kata salah satu massa.
Hingga pukul 21.30 WIB, polisi telah menguasai Perempatan Slipi. Meski begitu, sejumlah massa nampak masih memberikan perlawanan dari arah Pasar Palmerah. Beberapa kali, mereka menembakan gas air mata, yang dibalas dengan kembang api.