TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan aparat keamanan telah mengantisipasi adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan pada Selasa, 1 Oktober 2019. Aksi ini bersamaan dengan pelantikan anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 di Gedung DPR.
"Memang diperkirakan besok masih akan ada demo dari berbagai ormas," kata Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 30 September 2019.
Mantan Panglima ABRI itu mengingatkan agar massa tak melanggar aturan dan tak berbuat rusuh dalam aksi besok. Ia tak ingin pelaksanaan pelantikan DPR RI yang merupakan amanat konstitusi terganggu akibat demo.
Ia mengingatkan bahwa aparat keamanan telah siaga untuk segala macam kemungkinan. Wiranto berjanji tak akan ada tindakan represif aparat jika demonstrasi berjalan dengan tenang. Ia tak mau unjuk rasa 24-25 September lalu yang berakhir rusuh terulang kembali.
"Ini bukan demo lagi, tapi ini gerakan yang dilakukan perusuh. Jadi sebenarnya aparat keamanan enggak lagi melakukan langkah-langkah antisipasi demonstrasi, tapi antisipasi kerusuhan. Ini yang harus dipahami masyarakat," kata Wiranto.
Ia pun meminta massa aksi agar tak mudah diprovokasi saat menjalankan unjuk rasa. Ia menyebut aksi semacam itu hanya akan mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat lain.
Sehari menjelang pelantikan DPR, aksi demonstrasi juga masih bergulir. Kali ini aksi dilakukan di sekitar Patung Arjuna Wiwaha di dekat Monas, Jakarta Pusat. Aksi kemudian dilanjutkan ke sekitar Gedung DPR RI. Meski begitu, barikade pagar berduri telah dipasang di sekitar Gedung DPR.