TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan akan memberikan pertolongan kepada korban berbagai aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Papua. Hal itu dikatakan sebagai langkah awal setelah ia dilantik menjadi Kapolda Papua hari ini.
Paulus Waterpaw menjadi Kapolda Papua di tengah situasi yang memanas di Bumi Cenderawasih. Terakhir adalah kerusuhan di Wamena yang menyebabkan 30 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Akibat tragedi Wamena itu kini gelombang pengungsian pun terjadi karena masyarakat trauma dengan kerusuhan tersebut.
"Rampungkan dulu korban, mulai dari yang sakit, yang meninggal dunia, kemudian yang mengungsi, baik yang ada di Wamena, Jayapura, dan Sentani," ujar Paulus seusai pelantikan di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin, 30 Oktober 2019.
Kemudian, langkah selanjutnya, kata Paulus, adalah upaya rekonsiliasi dan rehabilitasi. Ia juga akan melanjutkan cara sebelumnya yakni menggandeng tokoh agama, tokoh adat atau tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah setempat. "Saya pikir itu dulu ya," kata Paulus.
Hari ini, 30 Oktober 2019, Paulus menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Papua setelah dilantik Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian. Ini kali kedua Paulus mengemban jabatan yang sama, di mana sebelumnya ia pernah memimpin Papua pada 2014 silam.