TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengunjungi warga Minang yang menjadi korban kericuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Ahad, 30 September 2019.
Nasrul mengatakan kedatangan dia bukan untuk membawa pulang warga Sumatera di Jayawijaya.
"Jangan salah pengertian bahwa kedatangan saya mau bawa warga Sumatera. Tidak begitu, kita ini NKRI, kami punya etika juga antarpemerintah provinsi dan kabupaten/kota," kata dia di Wamena, Ahad 29 September 2019.
Karena ada warga yang masih trauma, Wagub meminta izin kepada Pemkab Jayawijaya untuk mengizinkan mereka pergi ke Sentani di Kabupaten Jayapura.
"Tadi saya minta izin, barangkali kami diizinkan ke Sentani untuk sementara saja, terutama perempuan dan anak-anak. Kami tidak akan tinggalkan daerah ini," katanya.
Ia mengatakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama pemerintah kabupaten Jayawijaya berkomitmen tidak membawa keluar warga Sumatera dari Bumi Cenderawasih. Hal itu, kata Nasrul, didukung Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri.
Nasrul mengimbau pengungsi di Kodim dan beberapa tempat tidak takut sebab aparat telah menjamin keamanan.
"Jadi saya rasa untuk sementara di sini (penampungan) dahulu kalau masih ragu-ragu, sampai keadaan pulih, dan ini akan segera dipulihkan," katanya.
Informasi yang diterima Nasrul Abit, pendidikan di Jayawijaya juga akan kembali dibuka pada hari ini, Senin 30 September 2019.
"Ada informasi yang kami dengar libur sampai Januari itu tidak benar, sebab Senin besok sudah mulai aktivitas kantor dengan kondisi serba kekurangan fasilitas yang ada. Jangan termakan hoax," katanya.