TEMPO.CO, Jaayapura - Pesawat Hercules TNI AU mengangkut 300 orang pengungsi korban kerusuhan Wamena dari Bandara Udara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, ke Base Ops Lanud Silas Papare, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, hari ini, Jumat, 27 September 2019.
Komandan Skadron Udara (Danskadud) 32 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Letkol PNB Surya Anggoro mengatakan sejak pagi hingga sore ini telah dilakukan dua kali penerbangan.
"Kami baru sampai Biak Numfor sekitar pukul 03.30 WIT tadi, dan langsung laksanakan evakuasi dua kali. Insya Allah direncanakan tiga kali evakuasi pada sore ini," katanya seusai mendarat di Base Ops Lanud Silas Papare Sentani.
Surya Anggoro didampingi Danlanud Silas Papare Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso.
Berdasarkan data yang diperoleh Antara, jumlah warga yang mengungsi dari Wamena sebanyak 1.096 orang lebih.
Yudi, salah satu korban kerusuhan di Wamena, mengatakan trauma dengan kondisi keamanan di sejak terjadi kerusuhan pada Senin lalu, 23 September 2019.
"Pada umumnya warga memilih kembali pulang ke kampung halaman karena melihat situasi yang kurang mantap," katanya.
Menurut Suryo, para pengungsi antusias ingin terbang ke Jayapura. Surya juga mengatakan sudah biasa terbang dengan kondisi geografis Papua yang cukup ekstrem. "Kami familiar terbang ke Wamena."
Dia menerangkan bahwa dari dua kali penerbangan pesawat Hercules telah mengangkut 300 orang pengungsi dari Wamena. Pesawat diawakinya bersama 15 orang kru lainnya.
Adapun bantuan sosial sebanyak 12 ton per pesawat yang diangkut dari Jayapura ke Wamena. "Dan sekarang juga akan segera dinaikkan bantuan sosial yang kedua."