TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan duka cita atas meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, yaitu Randi dan Yusuf Kardawi, saat berunjuk rasa menolak undang-undang kontroversial di Gedung DPRD Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Saya atas nama pemerintah menyampaikan duka cita yang mendalam dan berbelasungkawa yang mendalam atas meninggalnya ananda Randi dan ananda Yusuf Kardawi," kata Jokowi usai salat Jumat di masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 27 September 2019.
Jokowi mendoakan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran atas persitiwa ini. Ia berharap yang diperjuangkan almarhum memberi kebaikan untuk Indonesia. "Semoga apa yang diperjuangkan oleh ananda Randi dan ananda Yusuf Kardawi ini menjadi kebaikan bagi bangsa ini dan mendapatkan tempat yang paling mulia di sisi-Nya," ucapnya.
Jokowi memerintahkan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian untuk menginvestigasi penyebab kematian keduanya. Menurut Jokowi, Kapolri sudah melapor kepadanya dan menyampaikan jika petugas yang menjaga unjuk rasa tidak diperintahkan membawa senjata. Atas dasar inilah Jokowi ingin ada investigasi. "Saya perintahkan juga agar menginvestigasi seluruh jajarannya," kata dia.
Jokowi juga sudah memerintahkan Kapolri untuk menginstruksikan jajarannya agar tidak represif saat menghadapi demonstran.
Di sisi lain, Jokowi menyatakan tidak mudah bagi Kapolri untuk mengatur ribuan personel polisi di seluruh Indonesia. Ia meminta agar tidak berspekulasi tentang siapa sebenarnya pelaku yang menyebabkan dua mahasiswa ini tewas.
"Kan, menyangkut ribuan personel, ribuan personel di seluruh tanah air dan sampai sekarang tidak dan belum, yang menembak itu juga belum (ketahuan) jadi jangan ditebak-tebak lebih dulu sebelum investigasi selesai," ujarnya.
Sebelumnya, unjuk rasa mahasiswa menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau RKUHP dan UU KPK di Gedung DPRD Kendari ini berakhir ricuh. Randi tewas setelah diduga sebutir peluru mengenai dada bagian kanan.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Yusuf Kardawi sempat kritis dan dirawat di RSUD Bahteramas Kendari karena mengalami luka parah di kepala akibat bentrokan.
AHMAD FAIZ