TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) membantah video viral yang menyebut Gubernur Edy Rahmayadi menyerukan jihad dan revolusi.
Dalam video berdurasi 03.48 menit tersebut seseorang mengajak kerumunan orang untuk melakukan jihad dan revolusi.
Video itu dipublikasi 26 September 2019 dengan judul Gubernur Sumut Serukan Jihad.
Suara orang dalam video dengan pengeras suara mengatakan: "Kita tidak bisa dikalahkan dengan senjata -senjata yang dihadapkan kepada kita. Maka saya ingin menyampaikan kepada bapak-bapak TNI, kepada bapak-bapak polisi, berpihaklah kepada rakyat. Karena siapa pun yang jadi presiden kalian tetap polisi. Kalian tetap tentara."
Kepala Bagian Humas Pemprov Sumut Muhammad Ikhsan membantah orang dalam video yang menyerukan jihad dan revolusi tersebut adalah Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
"Pemprov Sumut memastikan video tersebut bukan suara Gubernur Edy Rahmayadi. Seruan jihad dan revolusi yang mengatasnamakan Gubernur Edy Rahmayadi itu hoaks," kata Ikhsan kepada Tempo, Jumat 27 September 2019.
Video itu, ujar Ikhsan adalah video lama sekitar Mei 2019 usai pemilihan presiden. "Sekitar Mei 2019 dan sudah pernah dibantah Pak Edy Rahmayadi. Kenapa bisa muncul lagi? Pemprov Sumut mohon video itu tidak dipercaya dan mohon bantahan ini disebarluaskan," ujar Ikhsan.
Ikhsan mengatakan, suara orang dalam video viral tersebut sudah pernah diklarifikasi bukan Gubernur Edy, melainkan suara Ustad Heriansyah dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF). "Yang pasti itu bukan suara Pak Edy Rahmayadi dan itu video lama, sengaja dimunculkan lagi," kata Ikhsan.
Gubernur Edy Rahmayadi belum menanggapi pesan singkat yang dilayangkan Tempo.