INFO NASIONAL — Perusahaan-perusahaan di bidang energi surya yang tergabung dalam Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), menggelar Members Gathering and Solar Talk 2019 di Jakarta, Rabu malam, 24 September 2019. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut dilibatkan, terutama terkait perannya dalam mendukung pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia, serta dalam upaya mewujudkan program Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA).
“Kami berharap dapat mempersatukan segala pihak dan mengingatkan kembali akan pentingnya mewujudkan GNSSA,” kata Ketua AESI Andhika Prastawa. “Terlebih, dengan adanya roadmap yang telah disiapkan oleh Dirjen EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi) Kementerian ESDM dan Ingub tentang penggunaan tenaga surya yang telah disahkan Gubernur DKI Jakarta yang akan selalu kami kawal,” ujarnya, menambahkan.
Baca Juga:
GNSSA sebenarnya mulai dicanangkan oleh para pelaku industri energi surya sejak 2017. Program tersebut diharapkan mampu mendukung penerapan Kebijakan Energi Nasional (KEN), yakni tercapainya 23 persen penggunaan energi baru dan terbarukan pada 2025.
Mewakili Kementerian ESDM, Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal EBTKE, Ida Nuryatin Finahari, mengatakan target pemerintah membangun PLTS sebesar 6,5 GW pada 2025 masih terus dikejar. Apalagi mengingat PLTS sebagai bagian dari solusi energi alternatif, sekaligus demi menciptakan kualitas udara yang lebih baik.
“Sudah menjadi komitmen pemerintah bahwa kita akan menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri, dan mencapai 41 persen dengan bantuan dukungan internasional,” kata Ida. Menurutnya, solusi yang bisa diterapkan adalah dengan membuka pasar dan terus berupaya agar pengembangan energi surya ini bisa berjalan.
Baca Juga:
“Kita harus optimis bahwa apa yang menjadi target di dalam RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) agar energi surya dapat kita kembangkan secara masif, meski saat ini masih mencapai 135 MW peak,” katanya.
Diketahui, hasil penelitian menyebutkan bahwa total potensi PLTS Indonesia adalah 207,89 GW. Sehingga, Ida menambahkan, Kementerian ESDM berharap agar dapat mengembangkan energi surya secara bersama-sama dengan para pelaku industri ini, berbekal potensi Indonesia yang luar biasa tadi.
Dalam acara yang berformat diskusi tersebut, AESI menggandeng pula Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta dan beberapa perusahaan mitra yang berkepentingan lainnya. (*)