TEMPO.CO, Palembang - Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyebutkan selama 2019 sudah 328.724 hektare lahan amblas karena karhutla atau kebakaran hutan dan lahan.
Sekitar 27 persennya atau 86.563 hektare adalah lahan gambut.
“Hujannya sudah turun di Jambi dan menyebar luas hingga ke Sumsel ini,” katanya di sela-sela kunjungan di Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa lalu, 24 September 2019.
Dia menjelaskan untuk Sumatera Selatan hingga saat ini sudah tercatat 60.123 hektare menjadi korban karhutla. DTapi dia optimistis jumlah titik api dan kebakaran akan berkurang seiring dengan mulai turun hujan di beberapa daerah rawan Karhutla.
Berdasarkan data BNPB, hujan terjadi di 10 kabupaten/kota di Sumatera Selatan, 11 kabupaten di Riau, 6 kabupaten di Kalimantan Selatan, 1 kota di Kalimantan Tengah, 7 kabupaten di Jambi, 11 kabupaten di Kalimantan Barat.
Hujan yang terjadi dalam beberapa hari ini tidak lepas dari peran teknik modifikasi cuaca oleh Mabes TNI dengan 4 armada, yakni 1 hercules, 1 unit CN 295 dan 2 unit Cassa.
Kemarin siang hingga sore, Kota Palembang dan sebagian kota-kota lainnya di Sumatera Selatan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Tidak hanya hujan akan tetapi pada daerah tertentu, disertai dengan angin kencang dan petir.
Sebelumnya beberapa daerah yang kering tanpa hujan lebih dari 60 hari, di antaranya di Jambi dan sekitarnya. Akibat karhutla di Jambi asapnya menyebar hingga masuk ke wilayah Riau.
Di Riau, menurut Doni, asap berkumpul menyeberang ke Selat Malaka dan mungkin ke negara tetangga.
BNPB juga memadamkan api karhutla dengan melakukan pengboman air menggunakan 50 helicopter. Untuk di Sumsel adalah jumlah unit terbanyak yakni 9 helikopter, yakni 7 untuk waterbombing dan 2 untuk patroli.