TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Pusat Pertamina merawat tiga mahasiswa demonstrans yang berujung ricuh di kawasan DPR, Jakarta, pada Selasa, 24 September 2019. Mereka terluka akibat benturan benda tumpul di bagian kepala dan punggung.
Direktur RS Pertamina Kurniawan Iskandarsyah mengatakan salah satu korban luka di bagian tengkorak hingga mengalami pendarahan. “Saat ini pasien dirawat di Intensive Care Unit," kata Kurniawan di RS Pertamina, Jakarta, Rabu, 25 September 2019.
Saat ini kondisi mahasiswa itu sudah stabil, namun tim dokter masih memantau perkembangan kondisinya lebih lanjut. Bila dibutuhkan, kata dia, dokter akan mengambil langkah operasi. "Kalau ada kondisi tertentu mungkin akan dioperasi."
Kondisi dua mahasiswa lainnya sudah stabil dan tak memerlukan tindakan operasi. Satu orang mengalami pendarahan di kepala dan mahasiswa satu lagi mengalami luka akibat benturan benda tumpul di tulang belakang.
Kurniawan enggan menjabarkan identitas ketiga mahasiswa itu. Ia mengatakan ketiganya adalah laki-laki berusia 19 tahun dan 20 tahun. Ia mengatakan luka yang dialami ketiga orang itu bisa diakibatkan karena terkena benturan benda tumpul atau karena terjatuh. "Penyebab aslinya kami tidak bisa tahu, pernyataan salah satu pasien, dia tidak sadarkan diri lalu ketika sadar kepalanya berdarah."
Sejak tadi malam, kata Kurnia, rumah sakitnya menerima 90 korban kerusuhan di depan DPR. Kebanyakan mahasiswa mengalami dehidrasi akibat muntah-muntah terkena gas air mata.