TEMPO.CO, Jakarta -Hingga pukul 01.00 WIB Rabu dinihari, 25 September 2019, massa masih melakukan kerusuhan di sekitar rel Stasiun Palmerah, Jakarta Barat.
Pantauan Tempo, massa tersebut bukanlah mahasiswa yang mengenakan almamater, melainkan warga sekitar yang terus melempari gedung DPR dengan batu-batu rel. Bahkan, mereka membakar beberapa motor yang terparkir pertigaan rel.
"Bakar-bakar," teriak mereka tak henti-hentinya.
Sementara itu, polisi terus menembakkan gas air mata menghalau massa. Tembakan demi tembakan tidak digubris, massa terus melemparkan batu ke gedung DPR.
Pantauan Tempo, mahasiswa sudah mulai mundur sejak pukul 22.00, Selasa malam. Pukul 23.00, mahasiswa yang mengenakan almamater sudah tak terlihat.
Mahasiswa Trisakti, salah satu yang ikut aksi di DPR, menegaskan massa yang rusuh itu bukanlah mahasiswa. "Bisa saya pastikan ini bukan dilakukan oleh mahasiswa," kata Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Dheatantra Dimas kepada wartawan, Selasa malam.
Demonstrasi mahasiswa terus diwarnai bentrokan sejak Selasa sore. Mahasiswa mendemo sejumlah RUU yang kontroversial. Juga revisi UU KPK. Seluruhnya dianggap melemahkan demoktrasi dan reformasi.
Dalam aksinya, mahasiswa sempat memblokade jalan tol. Sejak itu bentrokan terus terjadi. Namun malam ini, massa yang masih terus melakukan kerusuhan terlihat bukan lagi dari kalangan mahasiswa.