TEMPO.CO, Jakarta -Polisi kembali memukul mundur massa unjuk rasa yang berkumpul di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Massa aksi terpantau mulai berkumpul dan kembali berorasi setelah maghrib.
Bukan cuma memenuhi ruas jalan tol dalam kota di depan DPR, massa juga bergerak hingga Jalan Gatot Subroto di depan gerbang DPR. Mereka mengibarkan bendera merah putih dan meminta untuk masuk ke gedung DPR.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Harry Kurniawan memberi peringatan kepada massa aksi agar mundur ke jalan tol. Dia juga mengomando anak buahnya untuk bersiap dengan mobil baracuda.
"Saya peringatkan massa aksi semua untuk mundur, yang depan di depan DPR mundur kembali ke jalan tol," kata Harry.
Menyusul peringatan itu, massa bubar kembali memanjat pembatas jalan dan kembali ke jalan tol. Massa juga mulai melempar benda-benda ke arah aparat. Mulai dari botol, batu, hingga molotov. Tempo sempat menyaksikan batu yang dilempar seukuran setengah kepalan tangan orang dewasa.
"Kita masuk jalan tol, bersama-sama masuk jalan tol. Yang ada di jalan tol saya imbau untuk keluar. Kami akan sterilisasi dan pembersihan jalan tol. Yang berpakaian preman bersiap," kata Harry.
Polisi juga mulai menembakkan gas air mata ke massa aksi. Gas air mata yang dilempar tampak sampai ke area gedung Badan Pemeriksa Keuangan yang berseberangan dengan gedung DPR.
"Anda sudah melakukan provokasi dan pelemparan, kami akan sisir masuk jalan tol," kata Harry lagi.
"Yang di atas jembatan turun juga, pasukan Brimob bersihkan, turun! Jaga ya, Brimob yang di atas jaga jangan ada yang naik!" kata dia lagi.