TEMPO.CO, Jakarta-Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menolak menggelar pertemuan secara formal dengan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Menurutnya pertemuan dengan ULMWP malah terlihat sebaga pengakuan terhadap organisasi tersebut.
"Jangan sampai ada pengakuan sejajar antara pemerintah sah dengan pemberontak. Tidak bisa," kata Wiranto di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa, 24 September 2019.
Wiranto menuturkan pihaknya tetap akan membuka kemungkinan untuk menjalin komunikasi dengan ULMWP. Hanya saja, ketika ditanya perihal langkah lain selain pertemuan formal, Wiranto enggan menjawab.
Sebagaimana diketahui pemerintah Indonesia menuding Benny Wenda selaku Ketua ULMWP sebagai biang serangkaian aksi rusuh di Papua dan Papua Barat sejak Agustus 2019 hingga saat ini.
Bahkan, kepolisian turut menambahkan bahwa Komite Nasional Papua Barat dan Aliansi Mahasiswa Papua ikut memberikan kontribusi dalam kericuhan tersebut.
"Itu ada, bukan mengada-ada. Itulah yang mendorong terjadinya satu demonstrasi yang anarkis. Sudah jelas sekali, kok, sekarang terjawab adanya campur tangan pihak luar dan dalam," kata Wiranto.