TEMPO.CO, Jakarta-Demonstrasi menolak pengesahan sejumlah rancangan undang-undang bermasalah di depan Gedung DPR, Jakarta berujung ricuh. Sejumlah mahasiswa pingsan hingga mengalami luka di pelipis.
Menurut pantauan Tempo di Jalan Gatot Subroto, ribuan mahasiswa berbondong-bondong mundur ke arah Palmerah. Sedikitnya lima mahasiswa tak sadarkan diri dibopong oleh kawan-kawannya menjauh dari gerbang DPR. Dua di antaranya terluka di bagian pelipis.
Sedangkan sisanya mengalami sesak nafas gara-gara tembakan gas air mata. "Awas, kasih jalan, kasih jalan," kata para mahasiswa ketika membopong kawan-kawannya.
Salah seorang yang mengalami luka berdarah di pelipis tampak dibopong oleh sejumlah mahasiswa STMIK Bani Saleh Bekasi yang memakai almamater biru. Rafli, mahasiswa Universitas Islam Jakarta yang berada di depan gerbang DPR, mengatakan para mahasiswa terluka akibat lemparan batu. Mahasiswa yang terluka kemudian dibawa ke ambulance di perempatan Slipi.
Kerusuhan di depan DPR bermula ketika sejumlah demonstran mendesak kepolisian untuk membuka gerbang DPR. Massa yang ikut aksi ini adalah mahasiswa, buruh dan koalisi masyarakat sipil.
Namun aparat enggan memenuhi permintaan ini. Situasi memburuk ketika beberapa massa menaiki gerbang dan pagar DPR. Pukul 16.16 WIB, pun memecah massa dengan tembakan dari mobil water canon.
Upaya ini berhasil hanya beberapa saat. Massa kemudian nampak kembali merapatkan barisan. Namun nampak dari tengah kerumunan beberapa orang melempari batu, botol, hingga potongan kayu ke arah barikade kepolisian.
Beberapa massa tanpa atribut jas alumni kampus, bahkan menaiki mobil barikade polisi. Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan, sempat mencoba menenangkan massa agar tak terprovokasi. "Teman-teman mahasiswa, tolong jangan ikut terprovokasi. Lihat yang ada di atas sana (mobil barikade), apakah itu juga memang bagian dari mahasiswa?" kata Harry.
Mahasiswa pun sempat berhenti. Namun lemparan batu kembali terjadi. Bahkan beberapa menyasar wartawan yang berada di sisi lain polisi. Gas air mata pun ditembakan aparat.