INFO NASIONAL — 400 orang tenaga penyuluh pertanian dari desa se-Jawa Barat mengikuti Jambore Pos Penyuluh Desa (Posluhdes) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa 24 September 2019. Kegiatan tersebut adalah ajang interaksi dan kolaborasi antarpenyuluh.
Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, berharap kegiatan tersebut dapat memotivasi para penyuluh untuk terus mendampingi petani supaya pertanian di Jabar terus berjalan dan kebutuhan pangan bisa terpenuhi.
"Saya harap para Posluhdes tetap memberikan semangat kepada petani di daerah untuk tetap bertani, bertani, bertani," ucap Uu.
Menurut Uu, petani merupakan profesi yang mulia karena hasil kerjanya banyak dinikmati masyarakat. Karya dan jasa para petani ini adalah penyambung hidup kebutuhan primer masyarakat.
"Jangan sampai masyarakat harus mengantre untuk mendapatkan pangan. Itu tidak boleh sampai terjadi lagi. Kalau untuk mendapatkan pangan masyarakat harus antar dan susah akan membuat keamanan jadi rawan," kata Uu.
Uu menyebut beberapa tantangan petani saat ini, mulai dari mempertahankan lahan pertanian, regenerasi petani, sampai fokus bisnis yang sudah tidak lagi di bidang pertanian.
"Di Jawa Barat hasil perhitungan Bappeda sekitar 11 persen lahan pertanian di Jawa Barat habis dipakai pembangunan,” ujar Uu.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Hendy Jatnika mengatakan, Jabar masih kekurangan tenaga penyuluh sekitar satu per tiga dari jumlah desa yang ada di Jabar. Saat ini, satu tenaga penyuluh menangani dua atau tiga desa, padahal menurut aturan Kementerian Pertanian, idealnya satu desa ditangani oleh satu orang penyuluh. (*)