TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan bertemu lagi dengan tokoh-tokoh dari Papua dan Papua Barat. Pertemuan akan dilakukan setelah pelantikan Jokowi sebagai presiden 2019-2024.
"Semuanya akan direncanakan. Pertemuan rencana Pak Mendagri nanti setelah pelantikan," kata Moeldoko seusai menerima perwakilan anggota DPRD Kabupaten/Kota se Papua dan Papua Barat di kantornya, Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa, 24 September 2019.
Namun Moeldoko tidak memberi jawaban pasti apakah pertemuan itu bakal mengundang tokoh-tokoh dari kelompok separatis atau tidak. "Itu ada tekniknya.” Tekniknya akan dipikirkan karena ini berkaitan dengan langkah-langkah penyelesaian. “Substansi akan dipikirkan lebih jauh,"
Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Maybrat Ferdinando Solossa, menyerahkan delapan tuntutan masyuarakat Papua dan Papua Barat ke Moeldoko untuk diteruskan ke Presiden Jokowi. Salah satu tuntutannya adalah mendesak pemerintah pusat mengadakan dialog dengan kelompok separatis. "Dialog dimaksud agar dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga yang independen, netral, dan objektif dalam menyelesaikan akar persoalan politik, HAM, dan demokrasi di Tanah Papua.”
Presiden Jokowi sebenarnya telah bertemu dengan perwakilan tokoh adat, tokoh agama, dan mahasiswa Papua pada 10 September 2019. Namun sejumlah pihak mengkritik pertemuan itu lantaran materi pertemuannya tidak menyinggung kerusuhan yang sedang terjadi di Papua. Dalam pertemuan itu salah satu yang dibicarakan justru wacana pembangunan Istana Presiden di Jayapura.
Ferdinando menyayangkan pertemuan itu karena para tokoh yang diundang tidak menjelaskan permasalahan di Papua secara utuh. Selain itu dalam pertemuan tidak mengundang semua kepala daerah di Papua dan Papua Barat. "Pada prinsipnya kami tidak menolak apa yang disampaikan itu tetapi minimal melakukan koordinasi, pertemuan secara komprehensif dengan Pemda."