TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Mahasiswa Indonesia memulai aksi di hari kedua untuk menuntut penuntasan agenda reformasi kepada DPR RI dan pemerintah.
Saat datang, mahasiswa gabungan dari berbagai universitas di Indonesia ini langsung menyanyikan lagu Indonesia Raya. Mereka kemudian meminta gerbang Gedung DPR/MPR RI untuk dibuka.
"Buka, buka, buka pintunya. Buka pintunya sekarang juga," seru orator dari atas mobil komando di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 24 September 2019.
Selain itu, mahasiswa juga berhasil menyingkirkan kawat berduri yang dipasang oleh aparat keamanan beberapa meter di depan gerbang Gedung DPR/MPR RI.
Sebelumnya, Aliansi Mahasiswa Indonesia membacakan empat maklumat terkait penuntasan reformasi. Pertama, pemerintah dan DPR diminta untuk merestorasi upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Kedua, keduanya diminta untuk merestorasi demokrasi, hak rakyat untuk berpendapat, penghormatan perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia, serta keterlibatan rakyat dalam proses pengambilan kebijakan.
Ketiga, pemerintah dan DPR diminta merestorasi perlindungan sumber daya alam, pelaksanaan reforma agraria, dan tenaga kerja dari ekonomi yang eksploitatif.
Keempat, pemerintah dan DPR diminta untuk merestorasi kesatuan bangsa dan negara dengan penghapusan diskriminasi antaretnis, pemerataan ekonomi, dan perlindungan bagi perempuan.
Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi terus berdatangan menuju Gedung DPR/MPR Senayan. Berdasarkan pantauan Tempo, mereka tampak memenuhi Stasiun Palmerah yang terletak tak jauh dari kompleks parlemen.
GALUH PUTRI RIYANTO