TEMPO.CO, Jakarta - Korban berakhir ricuh di Kota Wamena, Papua, kian bertambah. Hingga pagi ini, 24 September 2019, pukul 10.00 WIB, tercatat ada 22 warga sipil yang meninggal. "Satu kritis, dirawat di rumah sakit," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal saat dikonfirmasi pada Selasa, 24 September 2019.
Dari puluhan korban tewas itu, kata dia, ada yang terjebak dalam bangunan yang terbakar. "Mereka ada satu keluarga yang terjebak dibakar massa rumahnya."
Baca Juga:
Kericuhan terjadi di beberapa kota di Papua pada 23 September 2019. Salah satunya di Kota Wamena. Usai kerusuhan, ribuan masyarakat mengungsi ke markas polisi dan TNI. "Ada ribuan masyarakat mengungsi di Mapolsek, Mapolres, dan Kodim.” Sampai Selasa pagi ini mereka masih mengungsi. Menurut Kamal, ada kemungkinan masyarakat kembali ke rumah masing-masing setelah situasi keamanan sudah kondusif.
Anggota Polri dan TNI terus berpatroli serta berjaga di permukiman warga. Penjagaan dilakukan untuk menghindari adanya kejadian tak diinginkan yang merugikan masyarakat kembali terjadi.
"Selain di objek vital, juga mengamankan perkampungan dengan patroli dan penjagaan.” Upaya ini dilakukan untuk mencegah upaya pembakaran dan penjarahan barang-barang di rumah warga Wamena yang ditinggalkan saat mengungsi.