INFO NASIONAL — Pemerintah Kota Semarang mengadakan kegiatan Semarang Syair & Syiar untuk pertama kalinya pada hari ini, Selasa, 24 September 2019. Gelaran yang memadukan antara pertunjukan seni dan religi tersebut menghadirkan Gus Miftah, Kiai nyentrik bertarif 3 M asal Sleman, Yogyakarta. Namun, maksud 3 M tersebut bukan tarif sebesar Rp 3 miliar, melainkan Gus Miftah sendiri yang kerap kali menyebutkan bahwa dirinya mematok tarif 3M, yaitu "Maturnuwun Mas Miftah".
Diselenggarakan di Lapangan Sepak Bola Leboh Raya, Pedurungan Kidul atau yang biasa juga disebut Lapangan Zebra, rangkaian acara sudah dimulai sejak pukul 19.00 WIB.
Baca Juga:
Nasyid El Azizi membuka kegiatan sebagai penampil pertama, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sedang Gus Miftah, melakukan tausyiah dan memimpin selawat. Puncak acara dilakukan dengan pembacaan doa yang ditutup dengan menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, hadir mengikuti seluruh rangkaian acara.
Hendrar Prihadi menuturkan bahwa Pemerintah Kota Semarang sengaja menghadirkan Gus Miftah karena dinilai memiliki gaya kekinian dalam berdakwah, sehingga harapannya yang disampaikan dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat, apalagi dipadukan dengan kesenian. “Pemerintah Kota Semarang terus berusaha untuk bisa melakukan inovasi, termasuk dalam menginisiasi kegiatan yang mampu menarik perhatian masyarakat luas. Salah satu daya tarik Kota Semarang adalah wisata religi, maka hari ini kita coba buat kegiatan yang mendukung itu," ujar Wali Kota Semarang yang juga akrab disapa Hendi tersebut.
Di sisi lain pemilihan Lapangan Leboh Raya di Pedurungan Kidul sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan, disebutkan sebagai upaya memecah keramaian di pusat Kota Semarang. "Acara besar tidak harus di pusat kota. Semarang ini kan luas, semangat pemerataan bukan hanya sebatas pada pembangunan fisik saja, tapi juga merangsang aktivitas di semua wilayah," ucap Hendi.
Baca Juga:
"Dan, kita carikan konten acara yang sesuai karakteristik wilayah masing-masing, misalnya di Pedurungan dan sekitarnya ini banyak pondok pesantren, maka kita coba selenggarakan kegiatan ini," ujarnya, melanjutkan.
“Beliau juga masih menjaga nilai budaya daerah dengan selalu mengenakan blangkon, dan bahasa Jawa di dalam ceramahnya. Semoga dengan kehadiran Gus Miftah bisa menarik jemaah dari berbagai kalangan untuk ikut berselawat dan mengikuti Semarang Syair dan Syiar. Dengan makin banyak yang berdoa dan berselawat, mudah-mudahan Kota Semarang semakin diberkahi oleh Allah SWT,” kata Hendi berharap.
“Lapangan Leboh, Pedurungan, sebagai tempat penyelenggaraan karena kita ingin acara seperti ini diadakan lebih dekat dengan masyarakat, apalagi di wilayah Kecamatan Pedurungan banyak pondok pesantren,” ucapnya.
Untuk itu, Hendi tidak lupa mengajak seluruh masyarakat, baik yang di Kota Semarang mapun dari luar Kota Seamrang untuk hadir memeriahkan gelaran Semarang Syair dan Syiar. “Mumpung Gus Miftah pas waktunya bisa menyempatkan diri, dari umroh langsung ke Semarang, monggo bisa datang ke Lapangan Sepak Bola Leboh di Pedurungan. Insyaallah bisa mendapat banyak manfaat dan makin mendekatkan diri kita dengan Allah SWT,” ujar Hendi.
Adapun bagi masyarakat yang ingin menyaksikan Semarang Syair dan Syiar, Pemerintah Kota Semarang telah menyediakan kantong parkir yaitu di wilayah RW 1, RW 2, RW 3, Jalan Sapta Prasetya Raya, Kelurahan Pedurungan Kidul, Kecamatan Pedurungan. (*)