TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Manik Marganamahendra mengatakan para mahasiswa akan kembali menggelar aksi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat bersamaan bersamaan rapat paripurna pada Selasa, 24 September 2019.
Manik mengatakan mereka akan datang dengan massa lebih banyak dari yang sudah hadir hari ini. "Kami layangkan mosi tidak percaya kepada DPR dan kami akan menurunkan massa yang jauh lebih besar besok," kata Manik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 23 September 2019.
Hal ini disampaikan Manik usai audiensi dengan sejumlah anggota DPR, yakni Ketua Badan Legislasi DPR Supratman Andi Agtas, anggota Komisi XI Heri Gunawan, Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria, dan anggota Komisi Hukum DPR Masinton Pasaribu. Tiga nama pertama adalah politikus Gerindra. Hadir pula anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade.
Manik mengatakan, hari ini ada sekitar 4-5 ribu mahasiswa yang datang dari 30-40 kampus di Jakarta dan luar kota. Dia memperkirakan besok akan hadir belasan ribu peserta aksi. Apalagi, 24 September bertepatan dengan Hari Tani Nasional. Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) sebelumnya memperkirakan akan ada 7.500 petani yang turun aksi ke DPR dan Istana Negara.
Menurut Manik, para peserta aksi datang karena sama-sama merasa resah atas pelbagai rancangan undang-undang maupun undang-undang bermasalah yang dihasilkan DPR. Mereka menganggap para wakil rakyat itu tak lagi mendengar berbagai suara dan protes publik selama ini. "Tidak sulit mengonsolidasikan massa karena semua merasakan keresahan yang sama," kata dia.
Ribuan mahasiswa menggelar aksi di depan gedung DPR pada hari ini. Mereka menuntut DPR membatalkan hasil revisi UU KPK serta tidak mengesahkan RUU bermasalah seperti RKUHP, RUU Pemasyarakatan, RUU Pertanahan, RUU Minerba, dan RUU Ketenagakerjaan. “Reformasi dikorupsi. Reformasi dikorupsi!” teriak massa demo mahasiswa tersebut.