TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Mahasiswa Indonesia menyatakan melakukan aksi turun ke jalan pada tanggal 23-24 September 2019 menuntut penuntasan agenda reformasi.
"Dua hari ini, tanggal 23 dan 24 September 2019, adalah hari yang menentukan bagi bangsa Indonesia untuk menuntaskan reformasinya. Oleh karena, itu kami akan turun ke jalan," kata Ketua BEM UI Manik Marganamahendra di Tugu Reformasi Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Senin, 23 September 2019.
Agenda reformasi yang dimaksud ialah yang diamanatkan dalam TAP MPR RI Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan Dalam Rangka Penyelamanatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional sebagai Haluan Negara.
Selain itu, aksi turun ke jalan ini juga merupakan aksi lanjutan dari mosi tidak percaya yang disampaikan kepada DPR RI pada Kamis, 19 September 2019. "Aksi 23 dan 24 September 2019 ini merupakan follow up dari aksi sebelumnya," kata Presiden Mahasiswa Trisakti Dinno Ardiansyah di kesempatan yang sama.
Dinno menjelaskan tanggal tersebut dipilih mengingat rapat paripurna terakhir DPR RI jatuh pada tanggal 24 September 2019. Untuk bentuk aksinya, kata Dinno, masih sama seperti sebelumnya.
"Bentuknya sama seperti aksi kemarin. Tapi kita kali ini mau bertemu Ketua DPR langsung. Kemudian menyampaikan aspirasi mahasiswa Indonesia," kata dia.
Manik menyatakan aksi tanggal 23-24 September 2019 ini merupakan momentum mahasiswa bersatu dengan masyarakat untuk menuntut penuntasan agenda reformasi.
Sebelumnya, mahasiswa dari sekitar 20 universitas yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia membacakan empat maklumat untuk ditindaklanjuti oleh pemerintah dan DPR.
GALUH PUTRI RIYANTO