Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Eks Direktur Walhi Riau yang Jadi Korban Kabut Asap

image-gnews
Kendaraan melintas di jalanan yang diselimuti asap di daerah Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, 17 September 2019. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan kualitas udara di kota itu berbahaya untuk kesehatan warga. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Kendaraan melintas di jalanan yang diselimuti asap di daerah Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, 17 September 2019. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan kualitas udara di kota itu berbahaya untuk kesehatan warga. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu korban terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Riau, Jhony Setiawan Mundung bercerita saban hari harus menggunakan alat bantu oksigen karena kabut asap yang pekat.

"Terasa kuat dan pekat itu jam 9 malam dan 12 malam, pekat sekali, itu makanya kami pakai oksigen bergantian," kata mantan Direktur Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi Riau ini saat dihubungi, Jumat, 20 September 2019.

Tokoh pemberantasan korupsi majalah Tempo 2007 ini menceritakan ia, istri, dan tiga anaknya mesti tidur dalam satu ruangan berpendingin udara. Lapisan kain basah yang ditempelkan di ventilasi, kata dia, tak bisa menghalau masuknya asap ke dalam rumah.

Jhony mengatakan jerebu semakin terasa sesak terlebih ketika malam. Tidak adanya angin, membuat asap tak beranjak dari dalam rumahnya. "Asap gentayangan di depan rumah, dalam rumah, di kamar tidur, di WC," kata dia.

Karena itu, saat malam, ia dan keluarga mesti memakai tabung oksigen secara bergantian. Asap, kata dia, membuat dia dan keluarganya tak bisa tidur nyenyak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hampir setiap sejam sekali, kata dia, akan ada keluarganya yang terbangun gara-gara sesak nafas. Saat itulah, ia mesti memasangkan selang oksigen ke anggota keluarganya tersebut. "Jadi kami karena tadi malam sangat sesak nafas nah itu kita bergantian dengan istri saya anak anak saya," kata dia.

Asap yang diakibatkan kebakaran hutan dan lahan di Riau sudah membuat kualitas udara masuk kategori berbahaya, khususnya di wilayah Pekanbaru.

Merujuk catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, per Sabtu, 14 Maret 2019, indeks standar pencemar udara (ISPU) tertinggi di wilayah Pekanbaru 269, Dumai 170, Rohan Hilir 141, Siak 125, Bengkalis 121, dan Kampar 113. Jhony mengatakan ISPU di kawasan Pekanbaru bahkan telah mencapai 400. Kualitas udara yang diukur dengan ISPU memiliki kategori baik (0 - 50), sedang (51 - 100), tidak sehat (101 - 199), sangat tidak sehat (200 - 299), dan berbahaya (lebih dari 300).

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Karhutla Meluas 13 Ribu Hektare di Kalimantan Barat, Berisiko Memicu Kabut Asap

4 hari lalu

BPBD Kalimantan Barat memantau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada salah satu lahan HGU perusahaan sawit di Kabupaten Sanggau. ANTARA/HO : BPPD Kalbar
Karhutla Meluas 13 Ribu Hektare di Kalimantan Barat, Berisiko Memicu Kabut Asap

BPBD Kalimantan Barat mengungkapkan areal seluas lebih 13 ribu hektare terbakar pada periode Januari-Agustus 2024. Mitigasi karhutla perlu diperkuat.


Karhutla Meluas di Kepulauan Bangka Belitung, Apa Pemicunya?

10 hari lalu

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Deniang, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, pada Sabtu petang, 7 September 2024. FOTO/ANTARA-Kasmono
Karhutla Meluas di Kepulauan Bangka Belitung, Apa Pemicunya?

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meluas di Kepulauan Bangka Belitung. Musim kemarau bukan satu-satunya penyebabnya.


Titik Panas di Kalimantan Barat Meningkat, BMKG Ingatkan Ancaman Karhutla

15 hari lalu

BMKG Imbau Waspadai Potensi Titik Panas di Kalimantan Barat
Titik Panas di Kalimantan Barat Meningkat, BMKG Ingatkan Ancaman Karhutla

Menurut BMKG, titik panas di Kalimantan Barat 2 September 2024 sebanyak 2.000, naik dari 1.900 sehari sebelumnya. BMKG ingatkan bahaya karhutla.


Bukit Anak Dara di Kawasan Rinjani Kebakaran, 70 Pendaki Dievakuasi

17 hari lalu

Kebakaran di Taman Nasional Gunung Rinjani terpantau Senin, 7 Agustus 2023 (Dok. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani)
Bukit Anak Dara di Kawasan Rinjani Kebakaran, 70 Pendaki Dievakuasi

Lokasi kebakaran berada di samping Bukit Anak Dara, cukup jauh dari lokasi kamping. Namun para pendaki diminta untuk tetap turun.


BNPB Laporkan Kebakaran Lahan Lagi, Kali Ini 10 Hektare di Kabupaten Karo Sumut

18 hari lalu

Petugas Manggala Agni KLHK menggendong tabung air untuk memadamkan api kebakaran lahan di Desa Tongging, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Dok. Antara)
BNPB Laporkan Kebakaran Lahan Lagi, Kali Ini 10 Hektare di Kabupaten Karo Sumut

BNPB kembali membawa kabar soal kebakaran lahan. Kali ini terdapat 10 Ha lahan mineral di Desa Tongging, Kabupaten Karo yang dilahap api.


ARFF Padamkan Titik Api Salah Satu Bagian Atap Tenant F&B di Terminal 3

18 hari lalu

Personel Airport Rescue dan Fire Fighting (ARFF) saat memadamkan titik api yang muncul pada salah satu bagian atap tenant food dan beverage (F&B) di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 04.30 WIB, Ahad, 1 September 2024. Dok. AP II
ARFF Padamkan Titik Api Salah Satu Bagian Atap Tenant F&B di Terminal 3

Proses normalisasi tengah dijalankan dan investigasi terkait penyebab munculnya titik api di salah satu tenant tersebut tengah berjalan.


Antisipasi Kabut Asap Kebakaran Hutan, Ketua DPRD Jambi: Jangan Lengah

20 hari lalu

Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto. Dok. DPRD Jambi
Antisipasi Kabut Asap Kebakaran Hutan, Ketua DPRD Jambi: Jangan Lengah

Satgas Karhutla dan semua pihak harus segera mengatasi Kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap. Ketua DPRD Jambi mengimbau masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar hutan.


Warga Korban Kebakaran Hutan dan Kabut Asap Gugat 3 Perusahaan Terafiliasi Sinar Mas

20 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin menarik selang air untuk memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Warga Korban Kebakaran Hutan dan Kabut Asap Gugat 3 Perusahaan Terafiliasi Sinar Mas

Sebanyak 12 orang yang menamakan diri Korban Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Kota Palembang.


12 Warga Sumsel Gugat Tiga Perusahaan Akibat Asap Kebakaran Hutan

20 hari lalu

12 warga Sumatera Selatan (Sumsel) gugat tiga perusahaan yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ke Pengadilan Negeri Kota Palembang. Kamis, 29 Agustus 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
12 Warga Sumsel Gugat Tiga Perusahaan Akibat Asap Kebakaran Hutan

Gugatan itu diajukan atas munculnya asal kebakaran hutan dan lahan yang terus berulang di wilayah Sumatera Selatan.


Ada Karhutla Seluas 18,19 Hektare di Jawa Timur, BNPB Sebut Penyebabnya Belum Ketahuan

27 hari lalu

Petugas Manggala Agni Daops Kota Jambi berjalan di lokasi lahan yang terbakar di Desa Pudak, Muaro Jambi, Jambi, Kamis, 1 Agustus 2024. Sekitar 10 hektare lahan di kawasan itu terbakar pada Kamis siang, tim gabungan yang terdiri dari Manggala Agni Daops Kota Jambi, BPBD Muaro Jambi, TNI/Polri dan masyarakat kesulitan memadamkan api karena sulitnya sumber air. ANTARA/Wahdi Septiawan
Ada Karhutla Seluas 18,19 Hektare di Jawa Timur, BNPB Sebut Penyebabnya Belum Ketahuan

Api melahap lahan seluas 18,19 ha di Provinsi Jawa Timur, pada Rabu, 21 Agustus 2024. Titik api berada di dua Kabupaten yaitu Bondowoso dan Situbondo.