INFO NASIONAL — Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menandatangani nota kesepahaman untuk pembangunan embung di kawasan Gunungpati. Bekerja sama dengan Universitas Negeri Semarang, pembangunan embung akan memanfaatkan lahan kampus milik salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Semarang tersebut. Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama itu dilakukan di sela-sela kegiatan upacara Wisuda Program Doktor, Magister, Sarjana, Diploma periode III Universitas Negeri Semarang Tahun 2019, Rabu, 18 September 2019.
Nantinya embung tersebut akan memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat Kota Semarang, antara lain untuk mengatasi kekeringan di musim kemarau, banjir di musim penghujan, dan pembangkit listrik dengan tekhnologi micro hydro. "Rencana pembangunan embung di daerah UNNES ini akan berfungsi mengaliri masyarakat yang kekeringan di musim kemarau, menahan air dari atas supaya tidak terjadi banjir di musim penghujan, serta juga dapat dimanfaatkan untuk penerapan listrik micro hydro," ujar Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi ini.
Baca Juga:
Di sisi lain, Hendi menyebutkan bahwa kerja sama tersebut merupakan bentuk dukungan kepada UNNES sebagai universitas konservasi. "Selain itu, adanya kerja sama ini juga sebagai bentuk dukungan kepada UNNES sebagai perguruan tinggi dengan wawasan konservasi yang memiliki reputasi internasional," ujarnya.
"Harapanya tentu saja wujud kerja sama ini akan segera dapat direalisasikan dan akan lebih banyak hal yang dapat diinisiasi bersama antara Pemkot Semarang dan UNNES," kata Hendi, menambahkan.
Selain di wilayah Gunungpati, Pemerintah Kota Semarang juga berencana membangun tiga embung di Kecamatan Tembalang, sebagai solusi jangka panjang penanganan bencana banjir yang melanda wilayah Meteseh, Sendangmulyo, dan Bulusan. Dengan adanya tiga embung tersebut, diharapkan dapat meminimalisir banjir yang terjadi khususnya di wilayah Kota Semarang bagian atas. Tetapi seperti halnya di Gunungpati, selain berfungsi sebagai penangkap air dan pencegah banjir, embung di Tembalang juga akan digunakan sebagai sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat.
Baca Juga:
Di sisi lain, tak hanya menandantangani kerja sama pembuatan embung, Hendi juga didapuk untuk memberikan pidato insipiratif di hadapan para wisudawan. Dalam kesempatan tersebut dirinya mengingatkan jika wisuda bukanlah akhir perjuangan dalam proses menuntut ilmu, melainkan awal dari perjuangan untuk menghadapi tahapan kehidupan yang selanjutnya. “Kepekaan dan kepedulian menjadi kunci ke depan. Bahkan dalam hal menghadapi revolusi industri 4.0, pekerjaan yang tidak dapat digantikan oleh sistem otomatis adalah pekerjaan yang menggunakan hati," ucapnya mengingatkan.
Hendi mengatakan dalam merespon revolusi industri, Pemerintah Kota Semarang berupaya memperkuat sektor pariwisata. Hal itu karena pariwisata merupakan industri hospitality yang pekerjaannya dominan menggunakan perasaan. “Tak hanya itu, melalui pengembangan sektor pariwisata, kue ekonomi di Kota Semarang juga lebih terbagi merata, sehingga setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam aktivitas perdagangan dan jasa,” katanya. (*)