TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat terbatas di Pekanbaru, Riau, membahas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah di Indonesia, Senin, 16 September 2019.
Dalam rapat ini, Jokowi mengatakan status Riau sudah masuk ke level siaga darurat. Sebab, puluhan ribu hektar lahan yang terbakar, asap di sana semakin tebal, dan berbahaya.
"Jangan sampai ini mengganggu aktivitas penerbangan sehingga berimbas kepada pertumbuhan ekonomi, aktivitas ekonomi di Riau," kata Jokowi saat membuka rapat.
Selanjutnya, Jokowi juga meminta agar aparat hukum bertindak tegas, baik kepada perusahaan maupun pada perorangan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memang telah menyegel sejumlah perusahaan yang diduga menjadi biang kebakaran hutan dan lahan.
Berikutnya, Jokowi meminta ada tindakan untuk mencegah kebakaran meluas. "Lakukan pencegahan agar tidak merembet ke lokasi-lokasi lain. Baik di gambut maupun di hutan, apalagi sudah masuk ke wilayah pemukiman," kata Jokowi.
Di awal pembukaannya, Jokowi sempat menegur para peserta rapat yang hadir. Ia mengatakan seharusnya karhutla dapat dicegah. Jokowi mengatakan telah mengingatkan agar hal ini dicegah sejak Juli lalu, atau sebelum kebekaran hutan dan lahan membesar.
"Sudah saya ingatkan berkali-kali, yang kita hadapi ini bukan hutan, tapi lahan gambut," kata Jokowi.
Dari pengalaman sebelumnya, Jokowi mengatakan kebakaran di lahan gambut sangat sulit untuk dipadamkan. Karena itu, sudah seharusnya pencegahan secara serius dilakukan sejak awal.