TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang tampak mendampingi Ketua KPK Agus Rahardjo saat pernyataan sikap pengembalian mandat pimpinan KPK ke Presiden Jokowi pada Jumat, 13 September 2019.
Padahal pada pagi harinya, Saut menyatakan mengundurkan diri setelah terpilihnya Inspektur Jenderal Firli sebagai Ketua KPK oleh Komisi III DPR.
Para pimpinan KPK kemarin mengembalikan pengelolaan lembaganya ke Presiden Jokowi sebagai bentuk protes atas revisi Undang-Undang KPK.
Agus mengatakan KPK sama sekali tak dilibatkan dalam revisi yang berpotensi melemahkan pemberantasan korupsi tersebut. "KPK rasanya seperti dikepung dari berbagai macam sisi," kata Agus.
Pemilihan pemimpin KPK terjadi di tengah protes karena kekhawatiran upaya pelemahan lembaga antirasuah tersebut. Apalagi, DPR mempercepat pembahasan revisi UU KPK yang substansinya dianggap melemahkan pemberantasan korupsi.
Saut Situmorang termasuk yang getol mengkritik calon pimpinan yang diragukan integritasnya dan revisi UU KPK. "Saudara saudara yang terkasih dalam nama Tuhan yang mengasihi kita semua, izinkan saya bersama ini menyampaikan beberapa hal sehubungan dengan pengunduran diri saya sebagai Pimpinan KPK-terhitung mulai Senin 16 September 2019," kata Saut melalui surat elektronik yang dikirimkan ke seluruh pegawai KPK, Jumat, 13 September 2019.
Saut datang ke bekas kantornya itu diam-diam. Ia masuk gedung KPK memakai helm dan kaca mata hitam. Wartawan tak menyadari kedatangan mantan anggota Badan Intelijen Negara itu.
Saut melakukan penyamaran bukan tanpa alasan. Pasalnya, sore ini ratusan massa tak dikenal mengepung Gedung KPK. Mereka menyuarakan dukungan terhadap revisi UU KPK.
Dalam konferensi pers menjelang malam di Gedung KPK, Saut paling terakhir berbicara. Ia hanya mengatakan bahwa dirinya sudah benar-benar mengundurkan diri. "Saya hari ini bukan kembali ya, saya hari ini berkunjung, oke clear ya," kata dia.