INFO NASIONAL — Ballroom Red Top Hotel, Jakarta, sontak serupa peragaan busana. Sebanyak 35 kontestan Pemilihan Abdi Yasa Teladan 2019 naik ke atas panggung satu persatu. Sebelum duduk di kursi yang disediakan, mereka melenggok bak peragawan dengan seragam khas perusahaan transportasi tempat mereka bekerja.
Peragaan ini menjadi bagian dari sesi penyaringan menuju 10 besar Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional 2019. Selain bergaya ala model, setiap kontestan juga menjawab pertanyaan yang mereka pilih. Acara tahun ini sangat berbeda dibanding tahun lalu.
Baca Juga:
ESQ Leadership Center, selanjutnya disebut ESQ, berperan penting dalam sesi peragaan busana pada pemilihan Abdi Yasa Teladan 2019. “Kami sangat berterima kasih mendapat kesempatan ini karena bisa memberi pengetahuan tentang kepribadian kepada awak angkutan umum,” ujar ESQ Trainer, Jaya Bhakti Nurhana, di sela acara, Kamis, 12 September 2019.
Jaya yang juga berprofesi sebagai model ini mengisahkan keseruan selama melatih kepribadian para pengemudi dari 27 provinsi. Para pengemudi yang terbiasa di balik kemudi tampak canggung di saat bergaya di atas pentas. “Ada salah satu sopir bus, mungkin karena terbiasa injak gas dan rem, jalannya ngangkang. Aku bilang, jangan begitu. Jalannya harus lurus karena untuk peragaan busana,” katanya.
Persiapan 35 peserta yang menjadi model dadakan pun terbilang singkat. Mereka dilatih dua hari sebelum acara. “Malam pertama kami cuma berlatih dua saja. Di malam berikutnya kami berlatih sampai jam 11 malam,” ujar Jaya.
Baca Juga:
Menurut Jaya, peragaan busana pada Pemilihan Abdi Yasa 2019 bertujuan memperbaiki karakter dan sikap para pengemudi. Pengembangan kepribadian menjadi satu hal penting membentuk kedisiplinan, terutama saat berkendara di jalanan.
Tingginya angka kecelakaan pada awak angkutan umum beberapa pekan terakhir membutuhkan pembenahan di berbagai lini. Tak hanya dibutuhkan keterampilan mengemudi, tetapi juga pembenahan karakter sehingga tumbuh dalam kesadaran pribadi setiap pengemudi. “Kami berharap pendidikan karakter menjadi bekal bagi pengemudi. Mereka akan pulang ke daerahnya membawa ilmu baru dan dapat disebarkan kepada teman-temannya,” kata Jaya.
Pemilihan Abdi Yasa Teladan menjadi kegiatan tahunan yang diinisiasi Kementerian Perhubungan dengan menggandeng sejumlah instansi, mulai dari Kepolisian Republik Indonesia hingga Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Tujuan utamanya memilih operator dan awak angkutan umum terbaik se-Indonesia, baik sopir angkutan dalam kota, sopir AKAP (antar kota antar provinsi), AKDP (antar kota dalam provinsi), taksi, dan pengemudi kendaraan travel.
Seleksi dibuat berjenjang dari tingkat kota, provinsi, hingga nasional. Tahun ini, terpilih 35 peserta mewakili 27 provinsi. Sebanyak 35 peserta tingkat nasional akan menjalani dua tahap seleksi, termasuk voting hingga terpilih 10 besar. Dewan juri akan memilih tiga pengemudi terbaik. (*)