TEMPO.CO, Jakarta - Alexander Marwata merasa serba salah dengan posisinya sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi sekaligus calon pimpinan (capim) KPK periode 2019-2023 saat ini. Curhat ini diungkapkannya saat uji kelayakan dan kepatutan capim KPK dengan Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat hari ini.
"Kejadian akhir-akhir ini, dan posisi yang jadi capim ini agak sedikit menyulitkan saya juga dalam memberikan statement atau apa pun," kata Alex di ruang rapat Komisi Hukum, Kompleks DPR RI, Jakarta, Kamis, 12 September 2019. Ia mengaku amat membatasi diri dalam berkomunikasi dengan siapa pun.
Dia tak ingin ikut mengomentari calon pimpinan yang lain atau proses seleksi capim KPK karena bagian dari proses itu. "Saya betul-betul mengendalikan diri untuk tidak berbicara dengan siapapun, itu sikap yang saya ambil, apakah itu menurut Bapak Ibu sekalian bijak atau tidak itu yang saya ambil."
Alex bahkan mengaku jarang memantau pesan apa pun di ponselnya. Kemarin, saat Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menggelar konferensi pers membeberkan dugaan pelanggaran etik mantan Deputi Penindakan KPK yang juga capim KPK, Firli Bahuri, Alex mengaku tak tahu. "Kami ada grup Whatsapp pimpinan dan humas, apakah sudah di-upload di grup saya belum cek sampai saat ini. Saya tidak begitu bergantung dengan ponsel, saya tidak begitu suka bicara dengan media."