TEMPO.CO, Palembang - Ratusan personel Polri dari berbagai satuan di Mapolda Sumatera Selatan menggelar doa bersama yang dipimpin oleh Wakil Kapolda Brigjen Rudi Setiawan sebagai dukungan bagi Kapolda Sumsel Irjen Firli Bahuri, Rabu, 11 September 2019. Hari ini, Firli dan sembilan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) mengikuti seleksi yang dilakukan oleh Komisi III DPR RI.
Doa yang diawali dengan pembacaan Surah Yasin diharapkan bisa memperlancar proses pencalonan Firli. "Kita doakan semoga Pak Kapolda dilancarkan dalam mengikuti proses seleksi hari ini," kata Rudi di gedung Promoter Mapolda.
Doa bersama diyakini bisa mempermudah niat Firli untuk ambil bagian dalam rangka pemberantasan korupsi. "Semoga beliau juga berhasil menjadi pimpinan KPK," ujar Rudi.
Rangkaian seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 berakhir hari Kamis 29 Agustus lalu. Setelah 20 orang kandidat mengikuti tes kesehatan dan uji publik, panitia seleksi (pansel) capim KPK menyerahkan 10 orang nama untuk diserahkan kepada Presiden Joko Widodo. Selanjutnya 10 nama itu termasuk Firli, mengikuti uji kelayakan di DPR.
Secara terpisah Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru ikut mendoakan agar Firli Bahuri bisa menjadi satu dari lima capim KPK. Menurut dia merupakan satu kebanggan Sumatera Selatan bila Firli terpilih. Firli kelahiran Lontar Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu. "Kami hanya bisa berdoa untuk pak Firli semoga bisa terpilih," kata Herman Deru.
Firli adalah capim KPK yang santer dikritik masyarakat sipil karena ditengarai melanggar etik. Saat menjadi Deputi Penindakan KPK, Firli pernah bertemu dengan Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, ketika itu Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Pertemuan itu dipersoalkan lantaran KPK menyelidiki kasus suap divestasi Newmont yang menyeret nama TGB. TGB saksi dalam perkara itu. Pertemuan Firli dan TGB ditengarai tak hanya terjadi satu kali. Persamuhan terjadi saat Firli pergi ke NTB dengan izin menghadiri acara perpisahan komandan rayon militer pada Mei 2018. DPP juga memiliki bukti video ketika Firli bertemu dengan TGB di lapangan tenis.
Dewan Pertimbangan Pegawai KPK pada 17 Mei 2019 bermufakat menemukan cukup bukti pelanggaran berat oleh Firli. Namun belum sempat dijatuhi sanksi etik, Firli keburu ditarik kembali ke Kepolisian.
Pansel sempat mengungkit pertemuan itu saat Firli mengikuti uji publik capim KPK, di Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2019. Firli membenarkan bertemu dengan TGB, namun menampik pertemuan itu dilakukan dengan sengaja. “Tidak ada fakta yang mengatakan saya melanggar,” ujarnya.
PARLIZA HENDRAWAN | BUDIARTI UTAMI PUTRI