INFO JABAR — Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan sistem keuangan syariah layak dikembangkan di Jawa Barat, termasuk industri pasar modal syariah. Namun menurut Uu, sistem keuangan syariah, khususnya terkait dengan pasar modal syariah, harus inklusif dan diminati oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Jangan bersifat elitis, sosialisasinya juga harus menyeluruh ke-27 kota dan kabupaten, disampaikan ke desa, ke ulama, mubalig, juga kepada para santri, hingga sampai ke semua telinga masyarakat," katanya saat menghadiri "Sosialisasi Pasar Modal Syariah Goes to Office" di Gedung Sate Bandung, Selasa, 10 September 2019.
Uu menegaskan, Pemprov Jabar sangat mendukung sosialisasi pasar modal syariah. "Kita dukung juga sosialisasi pasar modal syariah, sebab ada nilai inovasi dan kolaborasi di dalamnya. Ini sejalan dengan misi Jabar Juara Lahir Batin," ujarnya.
Di tempat terpisah, Uu mengatakan, pihaknya menyambut positif Pelatihan Kerja Mandiri melalui Mobile Training Unit (MTU) Angkatan VII yang digelar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar. "Dengan MTU, masyarakat tidak perlu mendatangi tempat-tempat pelatihan, tapi negara yang hadir ditengah masyarakat dengan memberi pelatihan," kata Uu di Pondok Pesantren Al Ishlah 2 Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Mobile Training Unit (MTU), adalah program pelatihan kerja mandiri yang dilaksanakan di tempat tinggal masyarakat dengan menghadirkan tim pelatih. "Dengan memberikan pelatihan, baik dalam tataran hard skills maupun soft skills, pelatihan kerja tersebut bertujuan untuk menambah kualitas dan daya saing para pesertanya sehingga nantinya dapat memiliki kesempatan kerja dan kesempatan berusaha," kata Uu. (*)