TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran Felix Siauw sebagai pembicara dalam Indonesian International Book Fair (IIBF) 2019 memunculkan persoalan bagi panitia.
Ketua Pelaksana IIBF 2019 Djadja Subagja menyatakan akan menemui Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf membicarakan rencana Bekraf menghentikan bantuan untuk acara tahunan tersebut.
"Kami akan menemui Bekraf setelah pameran usai," kata Djadja kepada Tempo hari ini, Ahad, 8 September 2019.
Djaja menjelaskan polemik kedatangan Felix Siauw sebagai pembicara dalam IIBF 2019 menyita waktu panitia. Panitia akhirnya sibuk melayani keluhan para peserta IIBF dan pengunjung.
Bahkan banyak penerbit asing yang rapat dengan panitia khusus membahas perihal kehadiran Felix Siauw. "Terus terang waktu kami sangat tersita."
Sebelumnya, Kepala Bekraf Triawan Munaf menyatakan kepada Tempo pada Jumat, 6 September 2019, bahwa akan menghentikan bantuan untuk IIBF yang dihelat oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) itu.
Sikap itu muncul setelah panitia penyelenggara IIBF 2019 mengundang Felix Siauw untuk mengisi acara bedah buku. Kehadiran pendakwah kontroversial gerakan khilafah tersebut kontan menuai polemik.
Sastrawan Goenawan Mohamad membatalkan kehadirannya dalam salah satu acara panel diskusi bersama Direktur Frankfurt Book Festival Jürgen Bosch di IIBF 2019. Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bersikap serupa.
Pameran tahunan IIBF berlangsung pada 4-8 September 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Perhelatan ini juga menyajikan wisata literasi, panel diskusi, serta bedah buku.
Setelah kisruh akibat kedatangan Felix Siauw, Djadja berharap semua pihak mau berpartisipasi dan meramaikan pameran IIBF selanjutnya. Semua kegiatan literasi wajib kita ramaikan dan nikmati juga," ujarnya.
GALUH PUTRI RIYANTO