Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KPPPA: Anak Harus Paham Dampak Buruk Internet

Reporter

Editor

Purwanto

image-gnews
Ilustrasi anak menggunakan Internet (pixabay.com)
Ilustrasi anak menggunakan Internet (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nahar mengatakan anak perlu diberi pemahaman tentang dampak buruk penggunaan gawai dan internet agar tidak menjadi sasaran pelaku kejahatan anak secara daring.

"Angka anak pengguna gawai dan internet di Indonesia tinggi sehingga dampak buruk terhadap anak perlu diantisipasi dengan memberikan pemahaman kepada mereka," kata Nahar dalam sosialisasi internet aman untuk anak yang diadakan di Jakarta, Kamis.

Nahar mengatakan pengguna gawai usia enam tahun hingga 19 tahun di Indonesia mencapai 65 persen dan 43 persen diantara adalah pengguna ponsel cerdas dan internet.

Karena belum ada aturan di Indonesia yang bisa menghalangi anak menggunakan gawai, terutama ponsel cerdas, maka perlu ada antisipasi untuk mencegah dampak buruknya terhadap anak.

"Ponsel cerdas dan internet adalah produk yang memiliki sisi baik dan sisi buruk. Karena itu perlu ada pemberian pemahaman kepada anak sendiri agar terhindar dari dampak buruknya," tuturnya.

Nahar mengatakan anak-anak sudah semakin terbiasa dengan internet. Bila tidak ada upaya untuk mengendalikan, termasuk pengendalian diri dari anak, mereka bisa tidak bijak dalam menggunakan internet.

"Akibatnya, mereka kemudian mencoba-coba apa yang mereka lihat di internet, termasuk pornografi, kemudian melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum," katanya.

Koordinator Nasional End Child Prostitution in Asian Tourism (ECPAT) Indonesia Ahmad Sofian mengatakan sebenarnya tidak ada yang salah dengan internet, namun dalam perkembangannya, internet tidak hanya digunakan untuk hal-hal yang baik tetapi juga untuk hal-hal yang buruk seperti kejahatan seksual anak secara daring.

"Pada dasarnya internet digunakan untuk komunikasi dan informasi. Karena itu perlu ada internet yang aman yang bisa melindungi anak-anak," katanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Ahmad Sofian, anak-anak pengguna internet, yang jumlahnya setiap hari bertambah, menjadi sasaran para pelaku kejahatan seksual.

"Di seluruh dunia, ada 800 juta anak yang mengakses dan aktif di internet, termasuk di Indonesia. Setiap hari, ada 200 ribu anak pengguna baru internet," katanya dalam sosialisasi internet aman untuk anak yang diadakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Jakarta, Kamis.

Di Indonesia, menurut dia, berdasarkan survei tahun 2018 pengguna internet meliputi 64,8 persen dari seluruh jumlah penduduk, termasuk di dalamnya anak-anak.

Ia mengatakan, anak-anak yang aktif menggunakan internet dianggap sebagai pasar dan disasar oleh orang-orang yang ingin berbuat jahat, termasuk para pelaku kejahatan seksual.

"Itu menjadi ancaman serius bagi anak-anak kita. Kejahatan seksual secara daring terjadi mulai dari gambar dan video porno yang melibatkan anak, materi kekerasan yang melibatkan anak, hingga memberi anak akses terhadap materi kekerasan seksual," katanya.

Sofian mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang salah dengan internet. Namun, dalam perkembangannya, internet tidak hanya digunakan untuk hal-hal yang baik tetapi juga untuk hal-hal yang buruk seperti kejahatan seksual dan kondisi yang demikian mesti diantisipasi.

"Pada dasarnya internet digunakan untuk komunikasi dan informasi. Karena itu perlu ada internet yang aman yang bisa melindungi anak-anak," katanya.

ECPAT Indonesia bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah merancang program kampanye internet aman sejak Februari 2018. Program itu mencakup upaya pemberian pemahaman kepada anak-anak tentang dampak buruk internet.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

2 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

3 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

3 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

7 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


5 Kiat Mudik Bersama Anak

19 hari lalu

Ilustrasi mudik bersama anak dengan mobil . TEMPO/Subekti
5 Kiat Mudik Bersama Anak

Perjalanan mudik bersama anak menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika menghadapi kebutuhan dan kenyamanan buah hati


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

21 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

22 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza


Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

27 hari lalu

Seorang tentara Israel berjalan di dekat truk bantuan dengan pasokan kemanusiaan yang menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

Para hakim (ICJ) dengan suara bulat memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan pasokan makanan pokok ke Gaza


Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

28 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.


Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

34 hari lalu

Gambar tangkapan layar video yang memperlihatkan perbedaan antara rekaman asli dengan deepfake. Credit: Kanal YouTube WatchMojo
Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.