Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penulis Disertasi Diteror, Hubungan Intim Nonmarital Ide Siapa?

image-gnews
Abdul Aziz (kiri), penulis disertasi konsep Milk Al-Yamin dari Muhammad Syahrur tentang hubungan intim di luar nikah, didampingi dua penguji sekaligus promotor Khoiruddin Nasution (tengah) dan Sahiron dalam konferensi pers di Kampus UIN Yogya pada Selasa, 3 September 2019. TEMPO/Shinta Maharani
Abdul Aziz (kiri), penulis disertasi konsep Milk Al-Yamin dari Muhammad Syahrur tentang hubungan intim di luar nikah, didampingi dua penguji sekaligus promotor Khoiruddin Nasution (tengah) dan Sahiron dalam konferensi pers di Kampus UIN Yogya pada Selasa, 3 September 2019. TEMPO/Shinta Maharani
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penulis disertasi hubungan intim di luar nikah Abdul Aziz sedang menjadi sorotan publik. Pujian dan cacian bersamaan  datang gara-gara disertasi doktoralnya di UIN Yogya itu. Dia pun diteror via sosial media.

Produk akademis tersebut mengajukan pemikiran intelektual Islam kontemporer asal Suriah, Muhammad Syahrur. Siapakah Syahrur?

Beberapa buku karya Syahrur diterjemahkan oleh pengajar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang juga penguji disertasi, Sahiron Syamsuddin.

Buku-buku tadi di antaranya berjudul Hermeneutika Hukum Islam Kontemporer, Metodologi Fiqih Islam Kontemporer, Epistemologi Quran, serta Tirani Islam: Geneologi Masyarakat dan Negara. Buku-buku karya Syahrur pun tersedia di perpustakaan kampus UIN Yogya.

Penulis disertasi, Abdul Aziz, menggunakan buku terjemahan "Metodologi Fiqih Islam Kontemporer" sebagai satu rujukan. Dalam buku tersebut terdapat penjelasan tentang konsep Milk Al-Yamin tafsiran Syahrur.

Abdul Aziz adalah pengajar di IAIN Surakarta. Dia membawakan mata kuliah Hukum Perkawinan Islam.

Menurut dia, Syahrur identik dengan pelopor pemikiran Islam liberal. Syahrur tidak menggunakan fiqih tradisional atau klasik seperti yang dipahami ahli hukum Islam.

Syahrur, misalnya, menciptakan metodologi sendiri. “Pembaru Islam dan aliran positivistik yang tunduk pada fakta,” ucap penulis disertasi tersebut kepada Tempo di Surakarta pada Rabu lalu, 4 September 2019.

Muhammad Syahrur mengawali pendidikannya di sekolah dasar dan menengah di al-Midan, pinggiran Kota BG, Selatan Damaskus. Pada 1957 dia dikirim ke Saratow, dekat Kota Moskow, untuk belajar Teknik Sipil hingga 1964.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya, pada 1968, dia dikirim untuk belajar Mekanika Tanah di University College, Dublin, Irlandia.

Direktur Pasca Sarjana UIN Yogya, Noorhaidi Hasan, mengatakan pernah bertemu Muhammad Syahrur dalam pertemuan-pertemuan intelektual muslim di Belanda. Syahrur waktu itu satu forum dengan intelektual Muhammad Khalid Masud serta Nurcholis Madjid dan Jalaluddin Rakhmat dari Indonesia.

Ada 20 pemikir Islam yang datang di forum tersebut. “Syahrur dikenal berani dan punya gagasan yang unik,” ucap Noorhaidi.

Dia menjelaskan Syahrur menghasilkan banyak buku tentang pemikiran Islam kontemporer. Publik mengenal dia sebagai intelektual progresif dan liberal yang peduli terhadap masyarakat Arab, terutama Suriah.

“Dia punya legitimasi dan diakui di kalangan intelektual muslim. Bukunya banyak dalam konteks wacana keagamaan,” tutur Noorhaidi.

Karena kaliber itulah buah pikirnya dituangkan oleh Abdul Aziz berupa disertasi tentang hubungan intim nonmarital di UIN Yogya. Penulis disertasi tersebut terus berupaya tak terpengaruh di tengah kritik tajam, termasuk dari kampusnya, terhadap pemikiran Syahrur yang diusungnya. 

SHINTA MAHARANI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Implementasi Budaya AKHLAK Kementerian BUMN dalam Catatan Disertasi Dr Zuhdi Saragih

50 hari lalu

Dr Zuhdi Saragih, dosen Universitas Nasional Jakarta. Foto: Istimewa
Implementasi Budaya AKHLAK Kementerian BUMN dalam Catatan Disertasi Dr Zuhdi Saragih

Disertasi Dr Zuhdi Saragih beri catatan soal budaya AKHLAK sebagai core values BUMN yang dicanangkan Menteri BUMN Erick Thohir sejak Juli 2020.


Kongres AS Selidiki Kasus Dugaan Plagiarisme Presiden Universitas Harvard

22 Desember 2023

Presiden Universitas Harvard Claudine Gay memberikan kesaksian di depan sidang House Education and The Workforce Committee bertajuk
Kongres AS Selidiki Kasus Dugaan Plagiarisme Presiden Universitas Harvard

Presiden Universitas Harvard berencana menyerahkan tiga koreksi terhadap disertasinya yang menjadi objek penyelidikan atas tuduhan plagiarisme.


Uji Proposal Disertasi Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Bamsoet Dorong Indonesia Tinggalkan Hukum Kolonial

18 November 2023

Uji Proposal Disertasi Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Bamsoet Dorong Indonesia Tinggalkan Hukum Kolonial

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Dosen Tetap Pascasarjana Universitas Borobudur dan Universitas Pertahanan (UNHAN) Bambang Soesatyo bersama Hakim Agung Kamar Pidana Prof. Surya Jaya, menjadi penguji proposal disertasi Ahmad Sahroni, mahasiswa Pascasarjana Program Doktor Hukum Universitas Borobudur, yang menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR RI sekaligus Bendahara Umum Partai Nasdem.


Dampak Hubungan Intim yang Dipaksakan pada Kualitas Sperma

8 Oktober 2023

Ilustrasi sperma. Shutterstock
Dampak Hubungan Intim yang Dipaksakan pada Kualitas Sperma

Dokter menyebut hubungan intim yang dipaksakan bisa mempengaruhi kualitas sperma sehingga tak disarankan bagi pasangan suami istri.


Simak Perbedaan Serta Syarat Tesis dan Disertasi

3 September 2023

Ilustrasi Disertasi. Foto: University of Glasgow
Simak Perbedaan Serta Syarat Tesis dan Disertasi

Tesis dan disertasi merupakan dua hal yang berbeda, dari segi penulisan dan syarat kelulusan. Ini penjelasannya.


Polemik Nadiem Makarim Tak Wajibkan Skripsi, Begini Penjelasan Lengkapnya

1 September 2023

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyapa sejumlah guru saat menghadiri Puncak Peringatan HUT Ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2022 yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. Joko Widodo dalam sambutannya mengapresiasi peran guru yang terus mengawal masa depan bangsa melalui pendidikan bagi anak-anak Indonesia dengan segala keterbatasan akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Polemik Nadiem Makarim Tak Wajibkan Skripsi, Begini Penjelasan Lengkapnya

Nadiem Makarim sebut mahasiswa tak perlu lagi membuat skripsi, bdigantikan mengerjakan tugas akhir seperti protorype atau proyek


Selain Beban Mahasiswa, Ini Alasan Nadiem Makarim Hapus Syarat Publikasi Tesis dan Disertasi

30 Agustus 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Selain Beban Mahasiswa, Ini Alasan Nadiem Makarim Hapus Syarat Publikasi Tesis dan Disertasi

Nadiem Makarim mengatakan, tesis dan disertasi tidak lagi wajib diterbitkan sebagai syarat kelulusan mahasiswa magister dan doktoral. Apa alasannya?


Respons Para Rektor Soal Aturan Nadiem Tak Wajibkan Skripsi, Mutu Lulusan Menurun?

30 Agustus 2023

Ilustrasi skripsi. Freepix.com
Respons Para Rektor Soal Aturan Nadiem Tak Wajibkan Skripsi, Mutu Lulusan Menurun?

Mahasiswa jenjang S1 atau D4 kini tidak lagi wajib mengerjakan skripsi sebagai syarat kelulusan.


Nadiem Makarim Sebut Tesis dan Disertasi Mahasiswa S2-`S3 Tak Wajib Masuk Jurnal

29 Agustus 2023

Menteri Pendidikan Nadiem Makarim saat upacara HUT RI ke-78. Dokumentasi: Kemendikbud.
Nadiem Makarim Sebut Tesis dan Disertasi Mahasiswa S2-`S3 Tak Wajib Masuk Jurnal

Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim permudah kelulusan S2 -` S3 dengan tidak diperlukannya penerbitan untuk tesis dan disertasi lewat jurnal ilmiah.


Ketahui Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Distertasi

28 Agustus 2023

Ilustrasi- Suasana mahasiswa berkonsultasi tentang skripsi kepada pembimbingnya di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Jawa Barat, Jumat, 3 Februari 2006. [TEMPO/ Nickmatulhuda; Digital Image; 20060201]
Ketahui Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Distertasi

Skripsi, tesis, dan distertasi sama-sama karya tulis ilmiah yang harus memenuhi standardisasi metode ilmiah. Apa saja perbedaan ketiganya?