Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Gandeng ASEAN Bahas Penyediaan dan Pemanfaatan Biofuel

image-gnews
Workshop on Higher Blending of Biofuels for Transportation in ASEAN Countries: Testing and Strategy di Kuta, Bali pada Selasa, 3 September 2019.
Workshop on Higher Blending of Biofuels for Transportation in ASEAN Countries: Testing and Strategy di Kuta, Bali pada Selasa, 3 September 2019.
Iklan

INFO NASIONAL — Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, menganggap perlu memperkukuh komitmen dan upaya bersama dalam pengembangan energi bersih di kawasan Asia Tenggara. Untuk itu Indonesia mengajak seluruh negara anggota ASEAN untuk berdiskusi bersama, berbagi strategi, dan bertukar pengalaman terkait implementasi penggunaan biofuel khususnya di sektor transportasi.

"Indonesia percaya bahwa setiap negara anggota ASEAN memiliki target spesifik dalam pencampuran biofuel dan telah merancang strategi yang komprehensif untuk mencapai target tersebut. Tetapi sebagai negara tetangga yang tergabung dalam organisasi ASEAN, upaya bersama perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang lebih besar," ucap Kasubdit Investasi dan Kerja Sama Bioenergi, Elis Heviati, yang hadir mewakili Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), dalam sambutannya pada Workshop on Higher Blending of Biofuels for Transportation in ASEAN Countries: Testing and Strategy, di Jakarta, Selasa, 3 September 2019.

Potensi biofuel cair generasi pertama di kawasan ASEAN menjadi bagian penting pasokan energi baru dan terbarukan. Di antara negara anggota ASEAN yang lain, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Indonesia tengah mengembangkan kebijakan khusus terkait pemanfaatan biofuel. Thailand dan Filipina memproduksi bioetanol dan biodiesel, sementara Malaysia dan Indonesia memproduksi biodiesel.

Kegiatan workshop ini berlangsung dua hari dan digelar atas prakarsa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan ASEAN Science Technology. Hadir sebagai peserta adalah perwakilan akademisi dan regulator dari masing-masing negara anggota ASEAN dan juga peserta perwakilan dari Indonesia.

Tujuan utama dari workshop ini adalah untuk mengeksplorasi kemungkinan solusi yang telah dibuat oleh para peserta di negara dan lembaga masing-masing dalam mengatasi tantangan bahan bakar nabati untuk energi dan transportasi. "Negara Asia Tenggara memiliki target ambisius yang wajar untuk biofuel. Kami meyakini bahwa jaringan yang kuat di antara peneliti ASEAN penting untuk mendorong kebijakan dan peraturan Pemerintah dalam upaya pengembangan energi terbarukan," ujar Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, Purwoko Adhi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indonesia terus menggenjot pemanfaatan biofuel khususnya pada sektor transportasi guna mencapai target bauran EBT dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca. Secara bertahap, pemerintah mengimplementasikan kewajiban minimal pencampuran biodiesel baik pada sektor usaha PSO, non-PSO, pembangkit listrik maupun industri dan komersial. Saat ini, pemerintah sedang berupaya pencampuran biodiesel dapat meningkat menjadi 30 persen khususnya pada sektor transportasi.

Pekan lalu, Kementerian ESDM melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Badan Litbang ESDM) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyampaikan hasil road test B30 (campuran 30 persen biodiesel pada bahan bakar solar) yang digunakan pada kendaraan bermesin diesel. Hasilnya, tidak ada perbedaan signifikan pada kinerja kendaraan yang menggunakan bahan bakar B30 dibandingkan dengan B20 yang sudah diimplementasikan selama ini.

"Melalui workshop ini, semoga kita dapat belajar dari keberhasilan dan kegagalan satu sama lain, bertukar pengalaman, strategi, kebijakan, pengetahuan, keahlian dan teknologi. Jejaring yang kuat di antara pemerintah, peneliti, asosiasi, sektor swasta, dan masyarakat di Negara Anggota ASEAN dapat membuat implementasi biofuel ke tingkat yang lebih tinggi," kata Elis. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.