INFO NASIONAL — Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Kapolrestabes Semarang Abiyoso Seno Aji, dan Dandim 0733 BS/Kota Semarang Zubaedi berkunjung ke SMK Bagimu Negeriku di daerah Mijen. Bukan tanpa alasan, para pimpinan daerah Ibu Kota Jawa Tengah tersebut secara khusus bermaksud untuk bertemu dengan sejumlah siswa asal Papua yang bersekolah di sekolah tersebut. Pasalnya SMK Bagimu Negeriku merupakan salah satu sekolah di Kota Semarang yang menerima murid dari seluruh provinsi di Indonesia, termasuk Papua.
Di sana, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun membawa para siswa pada sebuah diskusi terkait keprihatinannya atas mengemukanya isu perpecahan di Indonesia, yang diakibatkan oleh penyebaran hoaks. “Sebuah keprihatinan pascapemilu raya, muncul perpecahan karena isu SARA. Saya yakin pribadi kita oke, tetapi kemarin diperparah dengan isu hoaks di media sosial," ujarnya.
Baca Juga:
"Jadi, saya titip pesan kepada seluruhnya untuk melakukan netralisir apabila menemukan berita hoaks, semua ini demi kenyamanan kita bersama sebagai warga bangsa yang cinta NKRI,” ujar Hendi.
Hendi menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya dengan perbedaan. Maka dari itu, para founding fathers Republik Indonesia memutuskan Garuda Pancasila dengan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan. Untuk itu, dirinya berkeyakinan jika seharusnya bangsa Indonesia tidak lagi mempermasalahkan adanya perbedaan.
“Jadi, di sini saya ingin menyampaikan ke semua yang hadir bahwa kita ini sudah hidup di era kemerdekaan, sudah 74 tahun. Jadi, jangan ada lagi diskusi mengenai perbedaan-perbedaan yang ada. Bung Karno, Bung Hatta, serta para pendiri bangsa lainnya sudah memikirkan jauh-jauh hari hingga lahirlah Pancasila," ucapnya.
Baca Juga:
Di tempat yang sama, Kapolrestabes Semarang, Abiyoso Seno Aji, menceritakan bahwa inisiasi kegiatan diskusi berawal dari Hendi selaku Wali Kota Semarang yang tergerak melihat adanya konflik karena perbedaan. Sehingga dirinya bersama Komandan Kodim (Dandim) 0733 BS/Kota Semarang, Zubaedi ikut mendampingi Hendi untuk berkunjung ke SMK Bagimu Negeriku. Abi mengatakan jika kunjungan tersebut dirasa penting mengingat SMK Bagimu Negeriku bisa disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Hal tersebut karena para muridnya berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.
“Ini merupakan gagasan dari Wali Kota Semarang. Kami dari Polrestabes dan Kodim 0733 sifatnya hanya mendampingi beliau. Dapat kita saksikan bersama SMK Bagimu Negeri bagaikan miniaturnya Indonesia. Di mana adik-adik dari seluruh provinsi ada di sini. Dan, alhamdulillah kondisi kamtib (keamanan dan ketertiban) di Kota Semarang saat ini semuanya kondusif, tentu ini semua merupakan berkat kesadaran seluruhnya,” katanya.
Di sisi lain, Zubaedi selaku Dandim 0733 BS/Kota Semarang meyakini jika diskusi yang diinisiasi ini menjadi penting. Karena jika melihat siklus regenerasi, maka tidak menutup kemungkinan para siswa SMK Bagimu Negeriku kelak akan menjadi pemimpin bangsa yang memiliki pengaruh. "Siswa SMK Bagimu Negeriku merupakan generasi penerus yang akan menjadi next leader. Maka harus menyadari bahwa perbedaan adalah indah. Jadi, jangan mudah termakan isu hoaks yang sifatnya memecah persatuan dan kesatuan bangsa," kata Zubaedi. (*)