TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pemerintah akan menurunkan level pemblokiran internet di Papua dan Papua Barat. Jika sekarang pembatasan ini menyasar seluruh daerah di dua provinsi tersebut, maka ke depan kebijakan itu berlaku di sejumlah wilayah.
Rudiantara berharap mulai besok akses internet di sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat bisa kembali normal. Sementara malam nanti pemerintah akan memutuskan wilayah mana saja yang tetap dibatasi koneksi internetnya.
"Malam ini mudah-mudahan sudah ada ininya (daftarnya), sehingga secara bertahap besok sudah bisa dilakukan, diaktifkan kembali layanan datanya di beberapa kabupaten kota," kata Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 3 September 2019.
Menurut Rudiantara, penyebaran hoaks di Papua dan Papua Barat masih masif semenjak kerusuhan yang terjadi imbas perlakuan diskriminasi dan rasisme terhadap mahasiswa di Jawa Timur. Kominfo mendeteksi jumlah laman yang menyebarkan hoaks lebih dari 500 ribu per 1 September 2019.
Meski berisiko, kata dia, pemerintah tetap memutuskan memulihkan koneksi internet setelah berkoordinasi dengan pihak keamanan. Alasannya pembatasan akses ini turut berdampak pada kegiatan pemerintah daerah di sana.
"Tapi setelah kami diskusikan dan juga tentunya berkomunikasi dengan tokoh-tokoh, masyarakat-masyarakat yang ada di Papua bagaimana biar bisa menangani ini," tuturnya.
Rudiantara menyatakan untuk pemulihan akses internet secara utuh pihaknya masih melihat kondisi di Papua dan Papua Barat. Bila kondisi telah kondusif pembatasan ini bakal dicabut.