TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan maut di Cipularang diduga disebabkan truk bermuatan pasir terguling. Akibat truk tersebut terguling, kendaraan yang berada di belakangnya saling bertabrakan.
Direktur Lalu lintas Polda Jabar Komisaris Besar Muhamad Aris menyebutkan, total 21 kendaraan terlibat dalam kecelakaan di KM 91 tersebut. Sebagian kendaraan terbakar setelah beradu dengan kendaraan lain.
“Awalnya ada truk terguling. Sehingga, kendaraan di belakangnya saling bertabrakan, ditambah ada truk dari arah belakang menabrak,” ujar Aris saat dihubungi Tempo, Senin, 2 September 2019.
Akibat kecelakaan tersebut, 8 orang dinyatakan meninggal dunia dan 20 orang mengalami luka-luka. Berdasarkan data dari Humas Polda Jabar, 4 orang yang meninggal mengalami luka bakar.
“Korban dibawa ke 3 rumah sakit di Purwakarta,” ucap Aris.
Sebelumnya juru bicara Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan 9 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Imbas dari kecelakaan maut di Cipularang itu mengakibatkan arus kendaraan arah menuju Jakarta dari Bandung dialihkan keluar gerbang Tol (GT) Cikamuning, Kabupaten Bandung Barat.
Antrean kendaraan pun terjadi sebelum GT Cikamuning hingga beberapa ratus meter. Pengalihan arus tersebut dijaga oleh beberapa personel polisi lalu lintas.
Seorang personel polisi yang bertugas mengalihkan arus kendaraan menyebut kemacetan terjadi hampir 7 kilometer dari titik kejadian kecelakaan.