Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Elemen Muda NU Deadline SBY Bubarkan FPI

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Beberapa element anak muda Nahdlatul Ulama diantaranya, PMII, Gerakan Pemuda Ansor, IPNU, IPPNU, Garda Bangsa, Banser, serta Pagar Nusa mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera membubarkan Front Pembela Islam (FPI).Gabungan beberapa element yang kemudian menamakan diri Aliansi Masyarakat Cinta Damai ini bahkan memberikan tenggang waktu kepada Presiden supaya besok (4/6) FPI harus sudah dibubarkan. "Paling lambat 1x24 jam, Presiden harus membubarkan FPI, jika sampai besok kami masih temukan plakat FPI, jangan salahkan kami jika berbuat diluar kendali," kata Ahmad Arizal, koordinator aksi, Selasa (3/6).Gabungan beberapa element tersebut lantas melayangkan surat terbuka yang dikirimkan langsung kepada Presiden yang ditembuskan kepada Menkopolkam, Panglima TNI, Kapolri, Menteri Agama, Menkum HAM, serta Kapolda Jatim.Pembunaran FPI sendiri, lanjut Arizal yang juga ketua Garda Bangsa Jatim ini, tidak bisa lagi ditunda-tunda. Apalagi, aksi-aksi FPI menurutnya tidak pernah lepas dari aksi yang berujung anarkisme. "Yang membuat kami lebih marah, karena mereka menodai kebebasan beragama. Bahkan Habib Rizieq dengan enteng juga menghina Gus Dur. Ulah mereka tidak bisa didiamkan begitu saja, kami pasti akan memberi mereka pelajaran," tambah Arizal.Ditempat yang sama, Ketua PMII Jawa Timur Badrut Tamam menambahkan jika yang dilakukan FPI selama ini adalah pelanggaran berat terhadap HAM. Bahkan FPI, menurut dia, juga telah mencoreng muka islam yang sesungguhnya sangat mencitai kedamaian."Islam selalu mengedepankan dialog untuk perdamaian. Ini Indonesia bung, kalau ingin mendirikan negara Islam silahkan cari daerah lain, jangan di Indonesia," kata Badrut.Karennya, meski element ini bernama Aliansi Cinta Damai, namun massa tetap mengancam akan segera melakukan sweeping terhadap massa FPI di Jawa Timur jika Presiden tidak segera membubarkan Front pimpinan Habib Rizieq tersebut.Lebih lanjut, semalam, element anak-anak muda NU ini sebenarnya telah melakukan aksi sweeping di wilayah FPI kususnya di kawasan Wonosari gang lor, Surabaya. Hanya saja, setelah mengubak-ubek kawasan tersebut, sekitar 20 massa ini tidak menemukan satupun atribut FPI dikawasan tersebut."Rencannya, besok kami akan bergerak ke Pasuruan, disana adalah pusatnya FPI Jatim," Kata Arizal. Untuk menggalang kekuatan dalam aksi sweeping di Pasuruan ini, ratusan banser dan pagar nusa saat ini juga sudah disiapkan untuk membantu ratusan banser yang ada di Pasuruan. Rohman Taufiq
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

2 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Kuasa Hukum Korban Km 50 Sebut Penembakan Laskar FPI Sama dengan Kasus Ferdy Sambo

18 Agustus 2022

Ayah Lutfil Hakim, anggota Laskar FPI yang tewas dalam penembakan di Tol Cikampek Km 50 Senin dini hari, menceritakan kondisi jenazah anaknya di RDPU DPR RI, Kamis, 10 Desember. YOUTUBE/DPR RI
Kuasa Hukum Korban Km 50 Sebut Penembakan Laskar FPI Sama dengan Kasus Ferdy Sambo

Kuasa Hukum korban KM50 Laskar Front Pembela Islam, Azis Yanuar menyamakan kasus pembunuhan laskar FPI dengan pembunuhan oleh Ferdy Sambo.


Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Para pendukung partai politik Islam Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP) berlindung di tengah jet air selama protes terhadap penangkapan pemimpin mereka di Lahore, Pakistan 13 April 2021. [REUTERS / Stringer]
Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.


Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Logo Te.co Blank
Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.


Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. Dalam serangan tersebut, petugas kepolisian memastikan dua orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka. REUTERS/Eric Gaillard
Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.


Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. REUTERS/Eric Gaillard
Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini


Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

29 Oktober 2020

TIga orang dibunuh dalam aksi terorisme terbaru di Gereja Notre Dame Basilica, Nice, Prancis. Pelaku diduga seorang Muslim karena berkali-kali meneriakkan Allahu Akbar (Valery Hache/ AFP)
Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

Presiden Prancis Emmanuel Macron bergegas menuju Gereja Notre Dame Basilica di Nice yang menjadi lokasi aksi teror terbaru.


Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

29 Oktober 2020

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato di Istanbul, Turki, 21 Agustus 2020. [Murat Cetinmuhurdar / PPO / Handout via REUTERS]
Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

Pemerintah Turki menyatakan akan mengambil jalur hukum atas perkara karikatur Recep Tayyip Erdogan di majalah Charlie Hebdo


Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

29 Oktober 2020

Pendukung dan aktivis Islami Oikya Jote, sebuah partai politik Islam, ambil bagian dalam protes yang menyerukan boikot produk Prancis dan mencela Presiden Prancis Emmanuel Macron di Dhaka, Bangladesh, 28 Oktober 2020. Pernyataan Macron dikeluarkan setelah peristiwa pemenggalan terhadap seorang guru bernama Samuel Paty di Prancis. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

Pemerintah Prancis merespon kecaman Turki perihal karikatur Presiden Recep Tayyip Erdogan di sampul halaman majalah satir Charlie Hebdo.


Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

29 Oktober 2020

Presiden Iran Hassan Rouhani menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela sidang Dewan Ekonomi Tertinggi Eurasia Di Yerevan, Armenia 1 Oktober 2019. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]
Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

Presiden Iran Hassan Rouhani ikut berkomentar soal ketegangan antara Prancis dan Turki yang dipicu oleh karikatur Nabi Muhammad dari Charlie Hebdo