TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD berharap calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) yang dipilih Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak mengecewakan masyarakat.
"Jangan bunuh asa masyarakat karena salah menempatkan komisioner," kata dia lewat keterangan tertulis Indonesia Corruption Watch, Ahad, 1 September 2019.
Mahfud mengatakan KPK itu lahir dari reformasi. KPK, kata dia, berhasil membangun harapan masyarakat terkait perang melawan korupsi. Maka itu, jangan sampai pimpinan bermasalah dipilih menjadi komisioner KPK.
Sebelumnya, pansel telah menyelesaikan tahap uji publik terhadap 20 calon pimpinan KPK. Pansel bakal memangkas jumlah itu menjadi 10, untuk kemudian diserahkan ke Presiden Jokowi pada Senin, 2 September 2019.
Dari 20 nama yang masih bertahan, Koalisi Kawal Calon Pimpinan KPK mencatat masih ada yang memiliki rekam jejak bermasalah. Catatan hitam itu berupa enggan melaporkan harta kekayaan, terbukti melanggar etik dan menghambat kerja KPK.
Koalisi meminta Presiden Joko Widodo menyaring ulang 10 capim KPK hasil pilihan panitia seleksi. Koalisi menilai ada indikasi kuat upaya pelemahan KPK dalam proses seleksi kali ini. "Proses penyaringan kandidat pemimpin KPK saat ini mengindikasikan kuatnya upaya pelemahan terhadap KPK," kata peneliti Transparency International Indonesia Agus Sarwono dalam keterangan tertulis Ahad, 1 September 2019.