Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Didemo Masa Gus Dur, FPI Jember Membubarkan Diri

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Front Pembeli Islam (FPI) Kabupaten Jember Jawa Timur akhirnya menyatakan membubarkan diri. Pernyataan itu diungkapkan ketua FPI Jember Habib Abu Bakar, setelah rumahnya didatangi oleh ratusan masa pendukung Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Selasa (4/06) pagi. "Kami juga menyatakan maaf kepada Kiai Abdurrahman Wahid atas segala tindakan yang dilakukan FPI selama ini," katanya.Pantauan TEMPO, ratusan massa pendukung Gus Dur telah berkumpul di kantor Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Jember sejak pagi. Mereka merupakan anggota Garda Bangsa (Satuan tugas DPC PKB), Ansor dan pengurus DPC PKB Jember.Pukul 09.30 wib, ratusan massa itu berkonvoi di sejumlah ruas jalan di kota Jember sambil membawa ratusan atribut PKB dan poster-poster protes dan kecaman terhadap eksistensi FPI. Tak pelak, aksi itu sempat membikin macet arus lalu lintas. Satu pleton anggota Kepolisian Resort (Polres) Jember dikerahkan untuk mengamankan aksi itu.Pasukan kepolisian itu dipimpin oleh tiga perwira yakni, Kepala Satuan Intelijen Polres Jember, Ajun Komisaris Polisi Suyono, Kepala Satuan Samapta POlres Jember, Ajun Komisaris Polisi Rodiq Sugiantoro, dan Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jember, Ajun Komisaris POlisi Kholilur Rohman. Selain itu, polisi juga berjaga-jaga di rumah Habib Abu Bakar di RT 01 RW III, lingkungan Kauman Nomor 118, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates Jember."Kami tidak ingin terjadi lagi bentrokan masa seperti bulan mei tahun 2007 lalu di tempat ini," kata AKP Rodiq Sugiantoro. Saat itu, sedikitnya 75 orang masa pendukung Gus Dur di kabupaten Jember menyerbu dan terlibat bentrok dengan massa Front Pembela Islam (FPI) Jumat (26/5) sore. Massa pro Gus Dur itu marah dan merasa tidak bisa menerima tokoh yang mereka hormati dihina dan dilecehkan dan diusir oleh sejumlah ormas ISlam termasuk FPI di Purwakarta.Pukul 10.15 wib, ratusan massa itu tiba di depan markas FPI Jember, yang terletak di kawasan padat penduduk itu. Aksi tersebut menjadi perhatian ratusan warga di desa Mangli. Sejumlah anggota FPI Jember yang tengah melakukan acara khataman Al Qur'an di musholla 'Miftahul Jannah' sempat terkejut begitu melihat kedatanagn masa pendukung Gus Dur itu.Akhirnya polisi hanya mengijinkan 10 orang perwakilan masa Gus Dur untuk masuk menemui Habib Abu Bakar. Sedangkan ratusan masa Gus Dur hanya menunggu di sekitar rumah dengan penjagaan ketat aparat kepolisian."Kami menuntut FPI Jember dibubarkan," kata salah satu koordinator aksi, Mohammad Hafidi. Pengurus FPI yang menemui perwakilan masa pendukung Gus Dur itu adalah ketua FPI Jember, Habib Abu Bakar, Sekretaris FPI Jember, H.Hilmi dan penasehat FPI Jember KH Lutfi Ahmad.Setelah berdialog sekitar 15 menit, akhirnya pihak FPI menyatakan bersedia memenuhi semua tuntutan masa Gus Dur yang mulai nampak marah. Habib Abu Bakar bersedia menulis pernyataan sikap yang berisi kesediaan FPI Jember untuk membubarkan diri, meminta maaf kepada masyarakat dan korban tindak kekerasan di lapangan Monas minggu (1/06) kemarin, dan meminta maaf kepada Gus Dur.Tak lama kemudian, rombongan massa pendukung Gus Dur itu meninggalkan rumah Habib Abu Bakar. Mereka lantas memasang sebuah spanduk putih berukuran besar dengan goresan cat semprot warna merah bertuliskan "FPI HARAM DI JEMBER" di jembatan penyeberangan di dekat alun-alun kota Jember."Kami akan segera memberitahukan kepada ketua dan pengurus pusat FPI atas kejadian ini. Dan kami benar-benar menyatakan membubarkan diri, tidak dibubarkan," kata Abu Bakar. Mahbub Djunaidy
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

24 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Kuasa Hukum Korban Km 50 Sebut Penembakan Laskar FPI Sama dengan Kasus Ferdy Sambo

18 Agustus 2022

Ayah Lutfil Hakim, anggota Laskar FPI yang tewas dalam penembakan di Tol Cikampek Km 50 Senin dini hari, menceritakan kondisi jenazah anaknya di RDPU DPR RI, Kamis, 10 Desember. YOUTUBE/DPR RI
Kuasa Hukum Korban Km 50 Sebut Penembakan Laskar FPI Sama dengan Kasus Ferdy Sambo

Kuasa Hukum korban KM50 Laskar Front Pembela Islam, Azis Yanuar menyamakan kasus pembunuhan laskar FPI dengan pembunuhan oleh Ferdy Sambo.


Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Para pendukung partai politik Islam Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP) berlindung di tengah jet air selama protes terhadap penangkapan pemimpin mereka di Lahore, Pakistan 13 April 2021. [REUTERS / Stringer]
Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.


Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Logo Te.co Blank
Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.


Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. Dalam serangan tersebut, petugas kepolisian memastikan dua orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka. REUTERS/Eric Gaillard
Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.


Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. REUTERS/Eric Gaillard
Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini


Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

29 Oktober 2020

TIga orang dibunuh dalam aksi terorisme terbaru di Gereja Notre Dame Basilica, Nice, Prancis. Pelaku diduga seorang Muslim karena berkali-kali meneriakkan Allahu Akbar (Valery Hache/ AFP)
Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

Presiden Prancis Emmanuel Macron bergegas menuju Gereja Notre Dame Basilica di Nice yang menjadi lokasi aksi teror terbaru.


Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

29 Oktober 2020

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato di Istanbul, Turki, 21 Agustus 2020. [Murat Cetinmuhurdar / PPO / Handout via REUTERS]
Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

Pemerintah Turki menyatakan akan mengambil jalur hukum atas perkara karikatur Recep Tayyip Erdogan di majalah Charlie Hebdo


Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

29 Oktober 2020

Pendukung dan aktivis Islami Oikya Jote, sebuah partai politik Islam, ambil bagian dalam protes yang menyerukan boikot produk Prancis dan mencela Presiden Prancis Emmanuel Macron di Dhaka, Bangladesh, 28 Oktober 2020. Pernyataan Macron dikeluarkan setelah peristiwa pemenggalan terhadap seorang guru bernama Samuel Paty di Prancis. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

Pemerintah Prancis merespon kecaman Turki perihal karikatur Presiden Recep Tayyip Erdogan di sampul halaman majalah satir Charlie Hebdo.


Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

29 Oktober 2020

Presiden Iran Hassan Rouhani menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela sidang Dewan Ekonomi Tertinggi Eurasia Di Yerevan, Armenia 1 Oktober 2019. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]
Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

Presiden Iran Hassan Rouhani ikut berkomentar soal ketegangan antara Prancis dan Turki yang dipicu oleh karikatur Nabi Muhammad dari Charlie Hebdo