TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Beka Ulung Hapsara menyatakan tidak mempermasalahkan penambahan pasukan TNI dan Polri ke Papua demi menjaga keamanan yang kondusif.
Meski begitu, dia meminta ada pengawasan ketat terhadap tindakan para personel TNI dan Polri terhadap masyarakat Papua. "Supaya enggak ada potensi pelanggaran HAM," katanya di Restoran Gado Gado Boplo, Cikini, Jakarta, hari ini, Sabtu, 31 Agustus 2019.
Menurut Beka, TNI dan Polri harus memastikan personel yang dikirim ke Papua memahami budaya dan karakter masyarakat.
Beka pun berpendapat belum perlu penarikan pasukan TNI dan Polri dari Papua melihat kondisi keamanan saat ini. Tapi harus diperhatikan trauma masyarakat terhadap kehadiran aparat keamanan. Maka harus dimaksimalkan fungsi intelijen mereka guna mencegah kerusuhan terjadi lagi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan TNI dan Polri sengaja menambah pasukan mereka di Papua dan Papua Barat. Ia berdalih untuk menjaga objek vital bukan menyerang masyarakat.
Desakan penarikan pasukan TNI dan Polri sendiri disuarakan oleh sejumlah pihak, salah satunya aliansi mahasiswa Papua.
AHMAD FAIZ