INFO JABAR — Generasi muda khususnya mahasiswa, harus terus berinovasi, mengasah kreativitas, berkarya, menghindari perpecahan, menjauhi narkoba, dan mampu meredam penyebaran berita bohong atau hoaks. Kampus dapat menjadi “Center of Excellent and Inovation” sehingga mampu menghasilkan segudang prestasi dan inovasi-inovasi terbaru bagi pembangunan Jabar pada lima tahun ke depan.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan hal itu saat memberikan kuliah umum kepada sekira 8.774 mahasiswa baru UPI dalam Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (MOKA-KU) UPI 2019, di Gymnasium UPI, Kota Bandung, Jumat, 30 Agustus 2019.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar bervisi Jabar Juara Lahir Batin. Artinya, pembangunan tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga sumber daya manusia (SDM).
"Kita membangun tidak hanya fisik tapi juga mental. Kita membangun tidak sendiri, tetapi juga dengan kolaborasi. Kita pun terus berinovasi dalam mengakselerasi pembangunan Jabar,” kata Emil sapaan akrab Gubernur Jawa Barat.
Masa orientasi adalah masa yang tepat bagi mahasiswa baru untuk mengenal lingkungan kampus, sekaligus berinteraksi dengan para civitas akademika. Emil meminta mahasiwa baru untuk mulai menggali potensi dirinya.
"Para mahasiswa selama kuliah tidak hanya aktif belajar di dalam ruang kelas, tetapi juga aktif berorganisasi, berjejaring, dan mengembangkan minat serta bakat," ucapnya.
Di era revolusi industri 4.0, tantangan akan lebih banyak. Meski begitu, ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas lima persen karena terus melakukan reformasi struktural, memanfaatkan bonus demografi dan kemajuan teknologi, serta meningkatkan daya saing ekonomi.
Selain itu, Indonesia pun diperkirakan akan menjadi negara pendapatan tinggi pada 2036, dan masuk lima besar terkait PDB terbesar pada 2045. Menurut Emil, perkiraan tersebut dapat terwujud apabila generasi muda Indonesia, khususnya Jabar, kompetitif.
"Jika Indonesia dan Jawa Barat ingin menjadi hebat, maka setidaknya harus memenuhi tiga syarat utama, yaitu pertumbuhan ekonomi dijaga pada angka minimal lima persen, demokrasi kondusif dan milenial atau generasi z yang kompetitif," ucap Emil.
Rektor UPI, Asep Kadarohman, mengatakan Mokaku merupakan bagian integral dari rangkaian proses pendidikan di UPI. Kegiatan rutin tahunan tersebut bertujuan memberikan pembekalan bagi para mahasiswa baru agar beradaptasi dengan lingkungan kampus.
Selain di Kampus Utama UPI Bumi Siliwangi, Mokaku juga digelar di lima kampus daerah, seperti Kampus Cibiru, Tasikmalaya, Sumedang, Purwakarta, dan Serang. (*)