Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Datangi PN Medan, Djarot Kecewa Terdakwa Kasus Fitnah Tak Hadir

Reporter

image-gnews
Djarot Saiful Hidayat. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Djarot Saiful Hidayat. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Iklan

TEMPO.CO, Medan-Mantan calon gubernur Sumatera Utara  Djarot Saiful Hidayat mendatangi Pengadilan Negeri Medan untuk menjadi saksi dalam sidang lanjutan perkara fitnah lewat media elektronik, Selasa, 27 Agustus 2019. Agenda sidang ialah mendengarkan keterangan politikus PDI Perjuangan itu soal perkara dengan terdakwa Dewi Budiati, 54 tahun, warga Jalan Karya Sembada Nomor 44, Kelurahan Padangbulan, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan.

Namun sidang yang diketuai majelis hakim Sri Wahyuni Batubara hanya dibuka sebentar. Sebab jaksa penuntut umum Haslinda Hasan tidak dapat menghadirkan terdakwa. Menurut penasihat hukumnya, Dewi Budiarti sedang sakit. "Saya minta dipastikan sakitnya terdakwa tidak diprogram," kata Djarot.

Djarot mengaku kecewa dengan ketidakhadiran terdakwa. Pasalnya, ia  yang berdomisili di Jakarta saja masih menyempatkan diri menghadiri persidangan untuk menunjukkan kalau punya niat  baik. Djarot mengaku tidak mengenal terdakwa, dan mungkin terdakwa juga tidak mengenal dia. Namun dengan mudahnya fitnah dilakukan.

"Ini yang harus kita lawan! Lawan berita-berita fitnah dan bohong. Kalau ada berita bohong yang menyangkut siapa saja, laporkan lewat jalur hukum karena ini adalah negara hukum. Saya akan memperjuangkan hak saya," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perkara bermula dari status akun Facebook Legros Aliyah yang menuding Djarot telah menyuap beberapa kepala desa di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Dalam postingan bertanggal 6 Juni 2018 pukul 19.35 WIB, tertulis barang bukti tudingan tersebut adalah sobekan kertas pengikat uang dengan nominal Rp 10 juta yang tercecer di lantai.

Besoknya, 7 Juni 2018 sekira pukul 03.36 WIB, terdakwa mengunggah status dengan kalimat serupa. Selang satu jam kemudian, terdakwa kembali membuat status di media sosialnya dengan tambahan tulisan, "Berita Djarot dan Kades Asahan bukan hoak, kejadiannya pada 5 Juni pukul 21.00 WIB di kantor Apdesi Asahan."

Jaksa mendakwa Dewi telah membagikan postingan orang lain berisi berita bohong dan menghinaan yang menyemarkan nama baik. Tujuannya agar Djarot yang saat itu mencalonkan diri menjadi gubernur Sumatera Utara dipandang kotor dan tidak dipercayai masyarakat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Djarot Bingung Tema HUT DKI Jakarta ada Akselerasi dan Elevasi: Opo Maknanya?

22 Juni 2022

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat saat meninjau pembuatan minyak dari olahan kelapa saat acara Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Senin, 28 Maret 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Djarot Bingung Tema HUT DKI Jakarta ada Akselerasi dan Elevasi: Opo Maknanya?

Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyarankan sebaiknya tema HUT DKI Jakarta menggunakan diksi yang sederhana.


Sambangi Desa Wisata Lereng Merapi, Djarot Saiful Hidayat: Potensinya Luar Biasa

20 Desember 2021

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat sambangi desa wisata lereng Merapi Sleman, Ahad, 19 Desember 2021. Dok.istimewa
Sambangi Desa Wisata Lereng Merapi, Djarot Saiful Hidayat: Potensinya Luar Biasa

Menurut Djarot Saiful Hidayat, peta wisata ke depan akan menempatkan desa wisata tak sekedar alternatif, melainkan tujuan utama.


PDIP Sebut 5 Nama Pontensial Calon Menteri Sosial, Ada Risma Hingga Djarot

19 Desember 2020

Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah, menjadi keynote speaker dalam acara bertajuk
PDIP Sebut 5 Nama Pontensial Calon Menteri Sosial, Ada Risma Hingga Djarot

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah menyebut lima nama kader banteng yang dinilai potensial menggantikan eks Menteri Sosial Juliari Batubara.


4 Saran Djarot untuk Ahok Saat Mencari Istri di Penjara

18 Februari 2020

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan keterangan saat menghadiri peluncuran bukunya dalam acara ngobrol@Tempo di kantor Redaksi Tempo, Palmerah, Jakarta, 17 Februari 2020. Basuki menulis buku ini saat mendekam di Rumah Tahanan Mako Brimob pada Mei 2017 sampai Januari 2019 akibat perkara penistaan agama. TEMPO/Gunawan Wicaksono
4 Saran Djarot untuk Ahok Saat Mencari Istri di Penjara

Ihwal perkawinan Ahok dengan Puput, hal itu bermula dari diskusi dengan Djarot Saiful Hidayat. Intip 4 kriteria Djarot dalam mencari istri.


Djarot: Pak Ahok Tak Mau Namanya Dipakai Besarkan PSI

17 Februari 2020

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Djarot Saiful Hidayat saat ditemui di JI-Expo Kemayoran pada Kamis, 9 Januari 2020. TEMPO/Dewi Nurita
Djarot: Pak Ahok Tak Mau Namanya Dipakai Besarkan PSI

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjelaskan alasan Ahok tak memilih PDIP bukan PSI.


Djarot: Saat Dipenjara, Pak Ahok Marah kepada Semua Orang

17 Februari 2020

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat bertemu menjelang acara Roosseno Award IX-2019 di Roosseno Plaza, Kemang, Jakarta Selatan, pada Senin, 22 Juli 2019. TEMPO/Lani Diana
Djarot: Saat Dipenjara, Pak Ahok Marah kepada Semua Orang

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan marah kepada semua orang saat pertama kali ditahan.


Coblos Gambar Kuatkan Oligarki, Djarot: Sistemnya Transparan

13 Januari 2020

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Djarot Saiful Hidayat saat ditemui di JI-Expo Kemayoran pada Kamis, 9 Januari 2020. TEMPO/Dewi Nurita
Coblos Gambar Kuatkan Oligarki, Djarot: Sistemnya Transparan

Djarot membantah bahwa pemilihan legislatif dengan sistem proporsional tertutup akan menguatkan oligarki partai politik.


Djarot Cerita Alasan PDIP Ingin Pemilu Kembali Coblos Gambar

13 Januari 2020

Politisi Partai PDIP Djarot Saeful Hidayat saat persiapan acara Rakernas PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis, 9 Januari 2020. Acara Rakernas PDIP ini akan diselenggarakan mulai besok 10-12 Januari 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat
Djarot Cerita Alasan PDIP Ingin Pemilu Kembali Coblos Gambar

PDIP mengusulkan agar pemilu kembali ke sistem proporsional tertutup alias coblos gambar.


Djarot Jelaskan Sikap PDIP soal Penggeledahan Kantor oleh KPK

10 Januari 2020

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Steering Comitee Kongres V PDIP Djarot Saiful Hidayat dalam konferensi pers menjelang Kongres PDIP di Grand Inna Beach, Bali pada Rabu, 7 Agustus 2019. Dewi Nuria/TEMPO
Djarot Jelaskan Sikap PDIP soal Penggeledahan Kantor oleh KPK

Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar memastikan petugas KPK dilengkapi dengan surat tugas untuk mendatangi Kantor DPP PDIP.


PDIP Larang KPK Geledah Kantor Mereka, Djarot: Tak Ada Surat

9 Januari 2020

Politisi Partai PDIP Djarot Saeful Hidayat saat persiapan acara Rakernas PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis, 9 Januari 2020. Acara Rakernas PDIP ini akan diselenggarakan mulai besok 10-12 Januari 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat
PDIP Larang KPK Geledah Kantor Mereka, Djarot: Tak Ada Surat

Djarot mengatakan PDIP sebenarnya terbuka jika KPK ingin menggeledah kantor mereka. Asalkan ada surat.