TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengusulkan agar pemerintah memberikan tunjangan langsung bagi masyarakat Papua menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Menurutnya hal ini akan lebih efektif ketimbang sistim otonomi khusus yang berlaku saat ini.
“Kita harus ubah, selama ini kan Rp 62 triliun tiap tahun untuk 3,5 juta rakyat di Papua, tapi dalam praktiknya, rakyat di kampung-kampung, di gunung-gunung nyaris nggak terima apa-apa. Dikorup sama pejabat Jakarta, sama pejabat Papua,” ujar Rizal dalam diskusi “Ngobrol Terbuka Tentang Papua” di Tebet, Jakarta Selatan, Senin 26 Agustus 2019.
Menurut Rizal, ada cara yang lebih efisien, yakni dengan membagikan secara langsung anggaran tadi kepada masyarakat Papua. “Kita ganti sistemnya. Kita minta BRI kasih ATM bagi seluruh rakyat Papua,” ujar Rizal.
Sistim semacam ini menurut Rizal mengadopsi apa yang dilakukan oleh pemerintah Alaska. Di Alaska ada tunjangan yang disebut Alaska Permanent Fund. Dilansir dari Vox, Alaska Permanent Fund adalah dana investasi milik negara yang didirikan dengan menggunakan pendapatan minyak. Sejak tahun 1982, Alaska membagikan dividen secara cuma–cuma bagi setiap warganya.
Menurut Rizal Ramli dengan sistim semacam itu, masyrakat dapat secara langsung menikmati bantuan. “Mending Rp 2,5 juta, mereka bisa pakai buat makanan, pendidikan, kesehatan dan itu cara yang lebih bagus ketimbang kalau kita lewat birokrasi. Birokrasi kita ini korup kok," kata Rizal.
AULIA ZITA