TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Bupati Cianjur, Herman Suherman, sempat menjenguk Inspektur Dua atau Ipda Erwin Yudha Wildani di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta. Menurut Herman, tak banyak percakapan yang terjadi pada saat itu karena kondisi Ipda Erwin masih kritis.
"Saya sakit, saya sakit... hanya itu yang disampaikan beliau kepada saya," ujar Herman mengutip kata-kata terakhir yang disampaikan kepadanya, Senin 26 Agustus 2019.
Melihat kondisi polisi Cianjur yang terbakar saat mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Komplek Pemerintah Kabupaten Cianjur seperti itu, Herman mengaku hanya bisa menitikkan airmata. Apalagi hari ini Herman mendapat informasi Ipda Erwin meninggal dunia.
"Saya merasa sedih dan turut berduka cita. Saya sempat menjenguk almarhum ketika masih dirawat di RSPP Jakarta," kata Herman.
Herman menjelaskan, almarhum meninggalkan seorang istri bernama Sukarni, 46 tahun, dan 2 anak masing-masing Erik Yudha Saputra, 20 tahun, dan Adinda Wulandari, 18 tahun. Erik baru lulus kuliah, sementara adiknya masih kuliah di Universitas Suryakancana Cianjur.
"Untuk anaknya yang baru lulus kuliah, kami akan mengupayakan dapat bekerja di lingkungan Pemkab Cianjur, sedangkan adiknya yang masih kuliah akan dijamin biaya hingga lulus," tutur Herman.
Jenazah almarhum Ipda Erwin sudah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikaret, Cianjur, dengan upacara kedinasan yang dipimpin langsung Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi.
Sekitar seribuan warga, personel TNI dan Polri, dan organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkab Cianjur mengiringi prosesi pemakaman almarhum, mulai dari rumah duka hingga Taman Makam Pahlawan Cikaret.