TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akhirnya mengumumkan pemindahan Ibu Kota baru ke Kalimantan Timur. Adapun kabupaten yang terpilih adalah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud pernah mengungkapkan mereka telah menyiapkan lahan seluas 4 ribu hektare untuk Ibu Kota baru.
Pemerintah pusat tinggal menunjuk lokasi diinginkannya di kecamatan Penajam, Kuaro, Babulu dan Sepaku.
“Kami siapkan lokasi Ibu Kota di 4 kecamatan Penajam,” ungkap Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud pada pertengahan Agustus lalu.
Sejak awal, Gafur sudah yakin wilayahnya akan terpilih menjadi Ibu Kota. Kajian Bappenas dan akademisi pun menetapkan skor tinggi bagi Penajam.
“Kami punya lahan yang luas, datar dan mungkin bisa gratis di Penajam,” kata dia.
Sebagai kabupaten muda, Penajam punya keunggulan bertetangga Balikpapan dengan kelengkapan infrastrukturnya. Balikpapan merupakan kota terbesar di Kalimantan yang memiliki bandara dan pelabuhan laut skala internasional.
“Selain itu, seluruh wilayah Kaltim bebas dari ancaman bencana gempa bumi atau jalur ring of fire di Indonesia,” tegasnya.
Sehingga, Penajam sangat menunggu presiden mengumumkan nama ibu kota negara.
“Saat Penajam resmi ditunjuk, kami akan siapkan lahan esok harinya,” kata Gafur.
Gafur memang sangat optimistis. Apalagi, Bappenas tegas menolak Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Soeharto menjadi lokasi ibu kota negara.
“Tahura Bukit Soeharto merupakan area konservasi, tidak mungkin menjadi lokasi ibu kota. Apa kata dunia internasional,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Kalimantan Timur awalnya mengusulkan Kawasan Industri Maritim Buluminung di PPU jadi lokasi ibu kota, pada Desember 2015 silam. Gubernur Kaltim masa itu, Awang Faroek Ishak menyampaikan langsung ke Jokowi yang sedang meninjau proyek di PPU.