TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD meminta pemerintah, aparat, tokoh adat dan LSM untuk mulai melakukan pendekatan dialog yang konstruktif dan persuasif. Ini untuk meredakan situasi Papua yang sempat memanas belakangan ini.
"Dihentikan melalui persuasi dan dialog yang konstruktif," kata Mahfud di Konferensi Pers Tentang Papua di Jakarta, 23 Agustus 2019.
Dia juga meminta agar tindak kekerasan yang meresahkan masyarakat, melumpuhkan kegiatan ekonomi, dan kegiatan sehari-hari masyarakat yang terganggu dapat pulih kembali.
Setelah suasana tenang dan kerusuhan terhenti, Mahfud juga menekankan pentingnya penyisiran masalah untuk menegakkan hukum. Penegakan hukum itu juga diharapakannya tak pandang bulu.
"Pertama tentu kepada pelaku, pemicu yang menimbulkan sentimen rasis, pemicu pernyataan perbuatannya menimbulkan sentimen rasis, karena itu tidak boleh," kata Mahfud.
Untuk itu dia meminta pemerintah dapat mengontrol program dan kebijakan agar terimplementasikan dengan baik. Khususnya terkait penegakan hukum dan keadilan sosial sehingga tidak terjadi kesenjangan.