TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 60 orang Mahasiswa Papua Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme dan Militerisme berunjuk rasa di depan Kementerian Dalam Negeri, Jalan Merdeka Utara Jakarta Pusat pada Kamis, 22 Agustus 2019.
"Negara ini tidak jelas dalam memperlakukan kita sebagai manusia. Merdeka adalah harga mati. Satu komando. Satu tujuan. Hidup warga papua. Papua merdeka. Kami bukan monyet. Kami manusia," kata pemimpin aksi.
Selain menyerukan ujaran anti rasisme, para mahasiswa juga turut menyanyikan lagu dan membawa bendera Bintang Kejora. "Kami sudah sakit hati. Kami bosan dengan negara ini karena anak-anak kami tidak dijamin keselamatannya," kata anggota aksi, Albert Mangguar.
Pemimpin aksi juga mengatakan, rasisme terhadap mahasiswa papua di Surabaya adalah wajah negara di hadapan orang papua. "Rasisme itu sudah melanggar HAM. Pancasila itu tidak terwujud. Untuk menuntut mari kita tuntut kepada Jokowi dan menuntut pelaku aksi di Surabaya," kata pimpinan aksi.
Rencananya, mahasiswa Papua akan berjalan menuju Istana Negara. Mereka telah berkumpul di depan Kementerian Dalam Negeri sejak 11.45 WIB. Demonstrasi ini turut dijaga oleh sejumlah aparat TNI dan Polri.