INFO JABAR — Media memiliki peran besar dalam menangkal berita bohong atau hoaks. Peran media juga untuk memastikan berita yang dikonsumsi masyarakat adalah fakta. Dengan begitu, kehadiran media di tengah masyarakat menjadi krusial.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan hal itu saat membuka Musyawarah Daerah ke-XVI Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jabar di Hotel Harris, Kota Bandung, Rabu, 21 Agustus 2019.
Menurut dia, berita atau informasi palsu menjadi faktor penyebab terjadinya perang dunia kedua. "Sebarkan fakta, hantam hoaks, masalah kita saat ini adalah perang informasi. Sebagai instrumen media, radio harus jadi pahlawan untuk masyarakat," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Oleh karena itu, ia meminta kepada anggota PRSSNI Jabar untuk mengedukasi masyarakat supaya dapat memilah dan memilih informasi yang baik. Apalagi, masyarakat Jabar lebih gemar mengonsumsi informasi dalam bentuk suara.
"Kita mahluk informasi, tetapi malas nulis, malas baca, hobinya ngobrol. Hal itu yang membuat kenapa radio cocok dengan Jawa Barat sebagai habitatnya," kata Emil.
"Dulu saya siaran di Radio Ardan dan pernah siaran di PRFM, dulu aktif menyampaikan sesuai segmennya," ujarnya.
Ketua PRSSNI Pusat, Erick Thohir, menyatakan radio masih menjadi salah satu media yang kerap diakses masyarakat. “Radio masih jadi medium yang baik. Tentu hal ini bagaimana sebagai industri kita meningkatkan konten atau isi siaran," katanya.
Musda PRSSNI XVI Jabar mengangkat tema "Optimalisasi Peran Radio Siaran Swasta dalam Pembangunan Jawa Barat" ini diikuti oleh 100 anggota PRSSNI Jawa Barat dari 111 anggota. (*)